Riau dominasi titik panas karhutla di Sumatera, begini penjelasannya

id karhutla ,titik panas,siaga darurat karhutla riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Riau dominasi titik panas karhutla di Sumatera, begini penjelasannya

Personel Polsek Rumbai berusaha memadamkan api yang membakar semak belukar dengan alat seadanya disaat menunggu datangnya bantuan dari petugas Damkar dan BPBD ketika terjadi kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Rabu (26/2/2020). (ANTARA/Rony Muharman)

Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 19 titik panas atau hotspot, yang jadi indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdeteksi di Pulau Sumatera pada Senin, dan mayoritas berada di Provinsi Riau.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautama dalam keterangan pers di Pekanbaru, menyatakan sebanyak 18 titik panas berada di Provinsi Riau, sedangkan satu titik lainnya di Sumatera Utara.

Titik panas tersebut terdeteksi satelit Terra Aqua pada Senin pagi pukul 06.00 WIB.

Ia mengatakan belasan titik panas tersebar di delapan daerah di Riau. Sebagian besar di daerah pesisir utara Riau.

Titik panas paling banyak di Kabupaten Bengkalis dengan enam titik. Kemudian di Pelalawan yang jaraknya tidak jauh dari Kota Pekanbaru ada empat titik. Karhutla di Pelalawan apabila tidak bisa segera dipadamkan, maka asapnya selalu terkirim ke Pekanbaru dan berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Kemudian di Siak, Kepulauan Meranti dan Dumai terpantau masing-masing dua titik panas. Selain itu di Kuantan Singingi dan Rokan Hilir masing-masing ada satu titik panas.

Riau kini sudah dalam status Siaga Darurat Karhutla. Gubernur Riau Syamsuar menaikan status tersebut pada 11 Februari dan akan berakhir pada 31 Oktober 2020.

Wakil Komandan Satgas Karhutla, Edwar Sanger menyatakan kebakaran di daerah pesisir Riau memang sulit untuk dipadamkan. Daerah pesisir di Kabupaten Bengkalis masih membara, seperti di Pulau Rupat.

"Angin kencang, sumber air sulit dan lokasi kebakaran memang cukup jauh dari jalan," kata Edwar.

Baca juga: Bupati Rokan Hilir ancam proses hukum jika warga kedapatan bakar lahan

Baca juga: Jumlah tersangka karhutla Riau bertambah jadi 21 orang, begini penjelasannya

Baca juga: 11 titik panas Karhutla masih "kepung" pesisir Riau