Sinar Mas & Manggala Agni Gelar Pelatihan Cegah Karhutla

id Indah Kiat, Sinarmas,Karhutla

Sinar Mas & Manggala Agni Gelar Pelatihan Cegah Karhutla

Sinar Mas & Manggala Agni Gelar Pelatihan Cegah Karhutla (ANTARA/HO-Indah Kiat)

Pelatihan Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) bersama Manggala Agni dalan memperkuat pencegahan karhutla

Pekanbaru (ANTARA) - Sinar Mas Agribusiness and Food memperkuat upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring dengan meningkatnya risiko di musim kemarau 2025. Bekerja sama dengan Manggala Agni, Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, perusahaan menggelar rangkaian pelatihan bagi Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) di lima wilayah rawan kebakaran, seperti Sumatra Selatan, Riau, dan Kalimantan Barat.

Kemitraan ini sudah terjalin sejak 2018. Selama tujuh tahun terakhir, lebih dari 1.200 relawan KTD dibekali kemampuan untuk mencegah dan menanggulangi karhutla. Tahun ini, sebanyak 225 personel ikut pelatihan untuk merespons peringatan dini dan titik panas (hotspot) di daerah masing-masing. Materi pelatihan mencakup tiga pilar utama pengendalian kebakaran lahan mulai dari pencegahan, teknik pemadaman, hingga penanganan pascakebakaran.

Materi soal pencegahan meliputi edukasi bagi karyawan, keluarga, hingga masyarakat sekitar, ditambah latihan kesiapsiagaan dan pemanfaatan sistem peringatan dini. Personel KTD juga menjalani simulasi kebakaran serta membuat peta risiko untuk membantu pengambilan keputusan cepat di lapangan.

Pada aspek pemadaman, materi difokuskan pada penggunaan peralatan, formasi tim, dan strategi respons cepat. Targetnya, tim tiba di lokasi maksimal dua jam setelah kebakaran terdeteksi dan mengendalikan api dalam 24 jam dengan menyesuaikan kondisi di lapangan.

Sementara itu, penanganan pascakebakaran mencakup investigasi sumber api, pendataan dampak, kajian implikasi hukum, hingga penyusunan rencana rehabilitasi dan pemulihan lahan.

“Pendekatan ini mencerminkan komitmen kami untuk melindungi hal-hal yang penting, mulai dari manusia dan aset kami hingga lingkungan yang kita jaga bersama,” ujar Haskarlianus Pasang, Head of Operations Sustainability Sinar Mas Agribusiness and Food.

“Dengan bekerja sama secara erat dengan program pemerintah, kami memanfaatkan teknologi untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, mengurangi emisi, serta menjaga masa depan bersama,” tambahnya.

Anselmus Ahmad Supriyanto, Head of Peat and Fire Management Sinar Mas Agribusiness and Food, menegaskan bahwa pencegahan menjadi fondasi utama dari setiap upaya pengendalian. Keberhasilan tidak hanya diukur dari kemampuan teknis, tetapi juga dari sejauh mana kesadaran, kepedulian, dan partisipasi masyarakat dapat terbangun.

“Personel KTD kami adalah agen perubahan. Lebih dari sekadar menguasai peralatan, mereka menginspirasi masyarakat untuk peduli pada lahan yang kita jaga bersama, menjadikan pencegahan kebakaran sebagai tanggung jawab kolektif,” katanya.

Untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, perusahaan bermitra dengan Masyarakat Siaga Api, yakni kolaborasi bersama warga dalam memantau dan melaporkan potensi kebakaran. Pendekatan ini guna memastikan deteksi dini dan respons cepat sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama.

Selain itu, Sinar Mas Agribusiness and Food telah mengembangkan GeoSMART Fire (GSF), yang terintegrasi dalam Sustainability Information System (GSIS). Platform ini memanfaatkan citra satelit untuk memberikan notifikasi hotspot secara otomatis, memungkinkan tim operasional melakukan verifikasi, merespons, dan mengunggah data lapangan secara real-time. Hal ini memastikan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan komprehensif untuk tindakan korektif di waktu mendatang.

Pemanfaatan teknologi lainnya, yakni CCTV berbasis akal imitasi (artificial intelligence atau AI) yang sudah terpasang di konsesi di Riau dan Kalimantan Barat. Sistem ini mampu mendeteksi asap dalam radius 10 kilometer dan membedakan asap kebakaran yang nyata dari awan atau pantulan cahaya.

Teknologi ini bahkan mampu mengidentifikasi risiko dua hingga tiga jam lebih awal dibandingkan data satelit. Di konsesi seluas 16.000 hektare, hanya butuh lima hingga delapan unit berbasis AI untuk menggantikan 33 menara konvensional, dengan pemantauan berkelanjutan dan respons lebih cepat.

Dengan pendekatan terpadu melalui pelatihan, pemberdayaan masyarakat, dan teknologi, Sinar Mas Agribusiness and Food terus menegaskan komitmennya untuk mengurangi emisi, melindungi lingkungan, dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi kebakaran di seluruh wilayah operasionalnya.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.