Kampar, Riau (ANTARA) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan, diperlukan kerjasama lintas kementerian, guna memberantas masalah tingginya angka stunting (kerdil) di Kampar, Riau.
"Stunting masih tinggi di Kampar, karena kondisi geografis," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek pada acara kunjungan kerjanya ke Riau, dalam rangka memberikan arahan, pada acara Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Riau di Pekanbaru, Senin.
Nila Moeloek menjelaskan tugas memberantas stunting, tidak hanya berada di bawah Kemenkes, khususnya bagi daerah yang terkendala akses seperti Kampar. Namun ada bidang lainnya di sana.
"Sebab itu untuk transportasi kita minta Kementerian PU," tegasnya.
Baca juga: 10 Desa di Rohul Balitanya Stunting atau Berbadan Pendek, Ini Instruksi Dinkes Riau
Data Kemenkes menyatakan jumlah stunting di Riau hingga 2018 ada 27,4 persen. Terbanyak berada di Kampar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, untuk memberantas masalah stunting di wilayah setempat, Kementerian Kesehatan telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp5 miliar.
"Dua daerah menjadi fokus pengendalian masalah stuntung di Riau yakni Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu," ujar Mimi Yuliani Nazir.
Melalui dana tersebut, dua wilayah itu akan dilakukan pembelian makanan tambahan bagi ibu hamil.
"Tahun lalu makanan tambahan di droping dari pusat. Setiap tahun ada penambahan. Pasokan ini khusus untuk lokasi stunting saja," ujarnya.
Stunting merupakan masalah kesehatan diderita oleh bayi maupun anak-anak. Disebabkan oleh kurangnya nutrisi seperti lemak, karbohidrat dan protein. Dampaknya pertumbuhan mereka terhambat sehingga tidak memiliki tinggi ideal.
Baca juga: Wagub: Riau sudah proporsional beri anggaran kesehatan
Menkes minta lintas kementerian bekerjasama berantas stunting di Kampar
Menteri Kesehatan Nila Moeloek berikan arahan di Kampar (Antaranews/Vera Lusiana)
