Penimbangan serentak, prevalensi stunting di Riau sudah di bawah 5 persen

id Angka stunting Riau, prevalensi stunting Riau, stunting Riau 2025

Penimbangan serentak, prevalensi stunting di Riau sudah di bawah 5 persen

Ilustrasi Ketua Bhayangkari Cabang Dumai Ny. Widia Dhovan saat pemberian bantuan dan pelatihan cegah stunting. ANTARA/HO-Polres Dumai

Pekanbaru,Ketua Bhayangkari Ca (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat angka prevalensi tengkes atau stuntingdi daerah setempat mencapai 3,29 persen berdasarkan data yang telah terinput dari 12 kabupaten dan kota saat penimbangan serentak sepanjang Agustus 2025.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Riau, Yaneliza mengatakan capaian ini jauh melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi tahun ini yang ditetapkan target penurunannya hingga 15 persen dari 20 persen.

"Hasil ini membuktikan bahwa intervensi yang kita lakukan secara masif membuahkan hasil signifikan," kata Yane di Pekanbaru, Minggu.

Dia mengatakan pada tahun sebelumnya yakni 2024, prevalensi tengkes Riau berdasarkan survei Kementerian Kesehatan masih berada di angka 20,1 persen. Selanjutnya berdasarkan hasil penimbangan realisasi di lapangan justru melampaui harapan dengan capaian yang hanya 3,29 persen.

"Ini adalah pencapaian luar biasa berkat kerja sama semua pihak. Mulai dari pemerintah kabupaten dan kota, provinsi, hingga dukungan dari pusat, semuanya bekerja sinergis," tambah Yane.

Penurunan drastis ini lanjutnya tidak terlepas dari program prioritas yang digalakkan, yaitu Pengukuran dan Penimbangan Balita Serentak, serta pemberian Vitamin A secara masal. Program ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (Rakor TPPS) Provinsi Riau tahun 2025.

Berdasarkan data terbaru hingga 12 September 2025, tercatat sudah 339.618 balita atau 89,76 persen dari total sasaran yang berhasil diukur dan ditimbang. Data ini telah diinput secara komprehensif ke aplikasi "Sigizikesga", yang menjadi sumber utama validasi.

Dari total balita yang diukur tersebut, ditemukan hanya 10.011 balita yang mengalami stunting (3,29 persen). Selain itu, tercatat 9.684 balita mengalami "wasting" atau berat badan rendah berdasarkan tinggi (3,14 persen) dan 13.388 balita mengalami "underweight" atau berat badan rendah berdasarkan kesehatan (4,39 persen) yang menunjukkan penurunan yang tajam di semua indikator gizi buruk.

"Ke depan, kami akan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor agar angka stunting di Riau bisa terus ditekan bahkan mendekati nol. Harapannya, generasi Riau tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan," tukas Yane.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.