Selatpanjang (ANTARA) - Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerahnya.
Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten dan kecamatan, serta sosialisasi aplikasi Aksi Bangda bagi operator verifikator dan approval di Ruang Rapat Bappedalitbang, Senin.
Muzamil menyoroti penurunan stunting sebagai prioritas utama yang sejalan dengan visi pasangan Asmar–Muzamil lima tahun ke depan, yakni mewujudkan Kepulauan Meranti yang unggul, agamis, dan sejahtera.
"Tidak mungkin kita bicara kesejahteraan jika angka stunting masih tinggi. Ini harus jadi perhatian serius semua pihak," tegasnya.
Ia meminta para camat aktif melakukan kunjungan ke desa dan kelurahan guna memantau langsung kondisi masyarakat. Menurutnya, penanggulangan stunting bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan, tapi juga perangkat kecamatan dan desa.
“Turun ke lapangan, datangi kantor desa, posyandu, hingga rumah-rumah warga. Sentuhan langsung ini penting untuk mendorong perubahan dan memastikan anak-anak kita tumbuh sehat,” ujarnya.
Wabup juga mendorong para kepala desa dan camat untuk rutin mengunjungi sekolah, posyandu, dan ibu hamil di wilayah masing-masing. Ia menekankan pentingnya pemberian makanan tambahan dan edukasi sejak dini untuk mencegah stunting sejak dalam kandungan.
“Ajak semua pihak bekerja sama. Stunting ini bukan masalah satu dinas saja, tapi tanggung jawab kita bersama,” imbuh Muzamil.
Acara tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah Bambang Supriyanto, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat se-Kepulauan Meranti, kepala UPT Puskesmas, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
