Dumai, Riau (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Dumai, Riau, mengklaim angka kemiskinan pada 2016 menurun dibanding 2015, yaitu 5,25 persen atau 14.970 jiwa menjadi 4,74 persen dengan 13.760 jiwa total penduduk, atau berkurang 1.210 jiwa.
Klaim ini disampaikan Wakil Wali Kota Dumai Eko Suharjo saat membuka rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan, dihadiri Badan Pusat Statistik, Badan Perencana Pembangunan dan Dinas Sosial setempat, Senin.
"Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan, misalnya program beras sejahtera, keluarga harapan, kartu indonesia pintar, kartu indonesia sehat dan lainnya," kata Eko.
Dijelaskan, berbagai program ini adalah upaya langsung pemerintah membantu warga miskin untuk hidup layak, baik dari sisi pendapatan maupun akses terhadap pelayanan dasar.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dianggap juga penting untuk menekan penduduk miskin ini dan dapat memutus rantai kemiskinan biasanya diturunkan antar generasi.
"Angka kemiskinan daerah bukti masih adanya penduduk belum mampu memenuhi kebutuhan hidup minimal, dan melalui rakor ini diharap bisa mengevaluasi pelaksanaan program pengentasan kemiskinan itu," sebutnya.
Upaya pengentasan kemiskinan berjalan secara sinergis dan berkelanjutan harus dilakukan melalui dua sisi terpadu, yaitu sisi penghidupan masyarakat miskin maupun produksi.
Dari sisi produksi, diupayakan agar kelompok pendapatan rendah dapat berpartisipasi dalam kegiatan produktif, dan sisi penghidupan, diperlukan program rumah layak untuk mensejahterakan masyarakat.
Menurutnya, peningkatan kesejahteraan penduduk diukur dari peningkatan produk domestik regional bruto per kapita belum tentu dinikmati semua warga, ini ditandai masih adanya masalah kemiskinan.
"Skala usaha diperlukan juga peningkatan dengan program keterampilan, penyediaan modal, infrastruktur dasar dan fasilitas untuk mendukung perkembangan usaha mikro," ucapnya.