Dumai (ANTARA) - Walikota DumaiZulkifli AS menyebut bahwa banjir rob atau pasang air laut ke daratan dampak dari pemanfaatan kawasan pesisir untuk kegiatan industri, pergudangan dan pelabuhan sehingga permukaan air laut naik.
Banjir rob juga disebabkan pemanasan global, pembabatan hutan mangrove atau hutan bakau, topografi wilayah mengalami penurunan dan perubahan tanah rawa serta lain sebagainya.
"Kawasan pesisir pantai dan laut menjadi otoritas dan kewenangan Pemerintah Pusat, dan Pemko Dumai hanya bisa mengusulkan kebijakan agar penanganan menjadi prioritas," kata Walikota Zulkifli AS, Senin.
Dijelaskan, sepanjang lima tahun terakhir, Pemko Dumai setiap tahun terus mengusulkan anggaran penanganan banjir rob yang menjadi kesedihan masyarakat ke Jakarta, agar dibantu alokasi khusus.
Kebutuhan anggaran untuk pencegahan banjir pasang laut ini ditaksir sekitar Rp400 hingga Rp500 miliar, untuk pembuatan tanggul raksasa dan pembudidayaan kembali hutan mangrove serta peningkatan kondisi infrastruktur pendukung.
"Berdasarkan kajian, biaya dibutuhkan untuk penanggulangan banjir di Dumai lebih kurang sebesarRp400 sampai Rp500 miliar, dan setiap tahun kita terus usulkan bantuan ke pemerintah di Jakarta," sebutnya.
Meski usulan belum mendapat prioritas dari Pemerintah Pusat, lanjutnya, Pemko Dumai terus berusaha dengan harapan semoga pada tahun berikutnya bisa direalisasikan untuk menanggulangi banjir akibat penurunan muka tanah tersebut.
Warga diharap agar tetap bersatu dan mendukung kebijakan pemerintah, misal tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong membersihkan saluran parit, memberikan resapan air di gedung atau bangunan dan tidak merubah fungsi parit yang telah dibangun pemerintah.
Baca juga: Banjir Rob Dumai Telan Korban Jiwa, diduga tersetrum listrik
Dalam anggaran perubahan Tahun 2020 ini, Pemko Dumai berencana melaksanakan program pengerukan parit dan sungai, dan diminta seluruh satuan kerja memaksimalkan kerja agar hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat secara luas.
Diberitakan, akibat banjir rob yang sudah terjadi empat hari terakhir dengan debit cukup besar ini seorang warga Dumai bernama Sun Thien Leng (52) meninggal dunia diduga tersetrum listrik saat menguras air menggunakan mesin pompa di rumahnya di Jalan Hasanuddin, pada Minggu (18/10).
"Infonya korban ini menguras air banjir dengan mesin pompa pakai sambungan listrik, dan mungkin ada kabel lepas sehingga dia kesetrum," kata seorang warga Parno kepada pers.
Jenazah saat ini sudah disemayamkan di Rumah Duka Ho Co Po Dumai di Jalan Datuk Laksamana untuk proses pemakaman.
Baca juga: Dinas PU Dumai usul anggaran Rp7 miliar untuk normalisasi drainase
Berita Lainnya
Warga terdampak banjir rob, Kapolres Dumai turun bagikan paket sembako dan sarapan
25 November 2022 17:34 WIB
Kota Dumai masih dilanda banjir rob
05 November 2021 11:08 WIB
Warga Kota Dumai menderita lagi, banjir rob kembali beraksi
07 October 2021 11:16 WIB
Banjir Rob Dumai Telan Korban Jiwa, diduga tersetrum listrik
19 October 2020 12:40 WIB
Dinas PU Dumai usul anggaran Rp7 miliar untuk normalisasi drainase
21 September 2020 13:14 WIB
Karhutla Riau - Warga Dumai keluhkan asap dan banjir rob
02 September 2019 11:20 WIB
Begini Hasil Analisa PUPR Dumai Soal Banjir Rob Di Daerah Tersebut
06 November 2017 20:15 WIB
Banjir Rob Rendam Sejumlah Rumah Di Dumai
16 November 2016 11:45 WIB