Dumai (ANTARA) - Bencana banjir rob atau air laut pasang kembali merendam sejumlah permukiman warga dan ruas jalan di Kota Dumai sejak Kamis (7/10) dini hari hingga siang ini.
"Bencana banjir yang sama terjadi pada bulan yang sama tahun 2020kembali terulang pada Kamis ini sepertinya upaya serius Pemerintah Kota dalam menuntaskan persoalan banjir di kota industri ini tidak pernah terealisasi dengan baik," kata seorang warga Kota Dumai, Aswaddy(49) di Dumai.
Menurut dia, banjir rob itu oleh masyarakat tempatan disebut pasang keling dan biasanya dulu terjadi menjelang akhir tahun. Akan tetapi sejak ada reklamasi pantai, banjir serupa hampir setiap bulan terjadi.
"Banjir robterjadi setiap bulan dengan durasi banjir 4 - 6 jam," kata Aswadi lagi.
Sejumlah aktivitas perkantoran seperti upacara, apel pagi tidak bisa digelar bahkan kerugian ekonomi pun timbul akibat terganggunya aktivitas perdagangan pada kawasanterdampak banjir.
Selain itu, kegiatan bisnis dan pendidikan juga terganggu akibat banyak sekolah yang terendam banjir. Aktivitas lalu lintas juga terganggu.
Wilayah terdampak banjir antara lain terjadi di Kecamatan Dumai Kota Kelurahan Buluh Kasap KelurahanBintan dan Rimba Sekampung di pemukiman padat penduduk dan di ruas jalan-jalan utama pusat kota seperti Jl S S Kasim. Jl Sudirman Jl. Budi Kemulian Jl Cempedak Jl Sukajadi Jl Ombak. Berikutnya KecamatanDumai Barat
Kelurahan Pangkalan Sesai dan Kel STTD. Di
Kecamatan Dumai Timur yakni Kelurahan Teluk Binjai. Banjir juga melanda Kecamatan Dumai SelatanKelurahan Bumi Ayu dan Kelurahan Ratu Sima.
"Banjir rob ini baru hari pertama terjadi
mulai naik jam 05.00 subuh namun sampai jam 10.00 pagi belum surut juga," katanya.
Dia mengatakan, wilayah yang digenangi banjir rob sebagian besar di Kecamatan Dumai Kota, karena wilayah ini dekat dengan laut.
Menurut data Pemkot Dumai penyebab banjir akibat reklamasi pantai di sekitar wilayah industri PT. Pelindo Dumai.
Pintu air juga tidak berfungsi atau banyak yang rusak, sedimentasi di sekitar muara Sungai Dumai, drainase yang tersumbat.
Sementara proses pendangkalan dan penyempitan di sekitar Sungai Dumai juga terjadi akibatpembuangan sampah sembarangan.
Berdasarkan data Pemkot Dumai,banjir rob ke daratan adalah dampak dari pemanfaatan kawasan pesisir untuk kegiatan industri, pergudangan dan pelabuhan sehingga permukaan air laut naik.
Banjir rob juga disebabkan pemanasan global, pembabatan hutan mangrove atau hutan bakau sehingga topografi wilayah mengalami penurunan.
Berita Lainnya
Pemkot Dumai didorong buat regulasi kembangkan budaya literasi
15 August 2023 19:03 WIB
Pemkot Pekanbaru percepat pembebasan lahan Tol Dumai-Pekanbaru-Kampar
19 May 2023 18:00 WIB
Apical dan Pemkot Dumai sepakat cegah stunting
16 February 2023 11:22 WIB
Pemkot Dumai persiapkan rencana relokasi SD di Lubuk Gaung
02 January 2023 19:26 WIB
Pemkot Dumai apresiasi Apical Group jaga lingkungan
21 December 2022 17:21 WIB
Pemkot Dumai anugerahi PT SDS Wajib Pajak terbaik kategori penerang jalan
09 December 2022 18:57 WIB
Elpiji langka, Pemkot Dumai bentuk Satgas Operasi Pasar
02 August 2022 15:58 WIB
AMSI Riau siap dukung promosi Kota Dumai
13 March 2022 20:37 WIB