Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statisitik Riau mencatat, ekonomi Riau triwulan III-2016 tumbuh sebesar 1,11 persen lebih baik, periode sama tahun lalu yang terkontraksi -1,38 persen.
"Membaiknya pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan tiga-2016 tersebut didukung oleh hampir semua lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengadaan listrik dan gas sebesar 16,60 persen," kata Kepala BPS Riau, Aden Gultom di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Riau sebesar Rp1,11 persen itu juga didukung oleh pertumbuhan tertinggi lainnya seperti komunikasi yang tercatat sebesar 6,26 persen dan jasa keuangan yang tercatat sebesar 6,02 persen.
Akan tetapi, katanya, lapangan usaha pertumbuhan rendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi -6,13 persen, pengadaan air yang mengalami kontraksi -1,16 persen dan administrasi pemerintahan yang mengalami kontraksi -5,94 persen.
"Jika dilihat dari struktur PDRB Provinsi Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yakni pertambangan dan penggalian yang tercatat sebesar 27,37 persen, berikutnya industri pengolahan sebesar 25,01 persen dan pertanian, kehutanan, perikanan tercatat sebesar 23,35 persen," katanya.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau triwulan III-2016 (y-on-y), tercatat industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,11 persen, diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan (0,71 persen).
Selain itu juga konstruksi sebesar 0,36 persen dan perdagangan besar-eceran, reparasi mobil- sepeda motor sebesar 0,31 persen.
Sementara itu, pertambangan dan penggalian yang dominan dalam membentuk PDRB Riau, justru memberikan share pertumbuhan -1,46 persen.