Pastikan penerapan Sipengasah, Disdikbud Dumai dan Tanoto Foundation datangi dua sekolah

id Disdikbud Dumai, sistem monitoring sekolah, Tanoto Foundation

Pastikan penerapan Sipengasah, Disdikbud Dumai dan Tanoto Foundation datangi dua sekolah

Kepala Disdikbud Dumai dan Tanoto Foundation ketika meninjau penerapan Sipengasah di SMPN2 Dumai. (ANTARA/HO-Tanoto Foundation)

Dumai, Riau, (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai bersama Tanoto Foundation mendatangi dua sekolah di daerah setempat untuk memastikan penerapan sistem monitoring sekolah (Sipengasah).

Dua satuan pendidikan itu yakni Sekolah Dasar Negeri 010 Jaya Mukti dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kota Dumai. Di sana dilakukan monitoring imolementasi di mana kepala sekolah melakukan observasi proses pembelajaran di kelas dengan dipantau oleh pengawas sekolah dari Disdikbud Dumai, Rabu.

Seperti di SDN 010 Jaya Mukti, proses belajar menggunakan chromebook dinilai indikatornya oleh kepsek. Selanjutnya kepsek melakukan penilaian dengan menginput langsung nilai di aplikasi Sipengasah.

Kepala Disdikbud Dumai, Mukhlis yang ikut memantau langsung proses observasi mengatakan aplikasi memudahkan dinas dalam hal ini pengawas melakukan monitoring sekolah. Menurutnya aplikasi ini sangat membantu ketika akan membuat suatu keputusan.

"Aplikasi ada umpan balik dari pengawas ke kepala sekolah, ke guru bahkan ke murid karena bisa memberikan informasi yang beragam dalam monitoring dan evaluasi. Karena dashboard memberikan pengetahuan setelah melihat kinerja satuan pendidikan sampai individu kepala sekolah hingga bagaimana guru berikan pengajaran di sekolah," katanya.

Lebih lanjut dia berterima kasih kepada Tanoto Foundation yang punya perhatian khusus ke Dumai khususnya di dunia pendidikan. Ke depan dia berharapTanoto bisa memperbaharui konten yang dibutuhkan seperti data jumlah anak kebutuhan khusus.

"Harapannya bagaimana bisa aplikasi ini diterapkan sehingga inovasi bisa dikembangkan masing-masing sekolah dan dibandingkan sehingga dalam rapat bisa intervensi satuan pendidikan yang kurang," ungkapnya.

Sementara itu, System Strengthening Unit Coordinator Tanoto Foundation Edwin Yohannes mengatakan dalam proses ini Kepsek melakukan observasi. Setelah itu pengawas akan diskusi bagaimana program sekolah untuk menindaklanjuti penilaian terhadap guru.

Untuk pengawas ada 14 sekolah yang harus dikunjungi dengan satu dikunjungi dua kali seminggu. Untuk kepala sekolah satu atau dua kali minimal melaksanakan observasi setiap guru dalam 6 bulan.

"Kita harap sistem ini berkelanjutan. Dan dukungan Wali Kota Dumai sangat bagus mendukung sistem ini dengan adanya peraturan wali kota dan surat edaran. Tak hanya untuk pengumpulan data tapi bagaimana bisa memanfaatkan data dalam sistem ini. Ini membantu bagaimana fokus perbaikan di satuan pendidikan baik pada level sekolah, pengawas dan Disdikbud sendiri," ujarnya.

Pada simulasi di SMPN 2 Dumai, Kepsek Syaidatun Syabiah mengucapkan terimakasih Disdikbud Dumai dan Tanoto Foundation karena dengan aplikasi ini observasi menjadi sangat mudah dan hemat kertas. Dengan guru yang berjumlah 60 orang, sangat susah untuk arsip kertas setiap observasi.

"Kalau di aplikasi Sipengasah tinggal klik saja sesuai dengan yang diawasi. Kami harapkan semua guru mata pelajaran yang bisa diobservasi. Saat ini baru untuk guru IPA IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Kalau bisa guru olahraga dan agama bisa juga," sebutnya .

Begitu juga dengan Kepsek SDN 010 Jaya Mukti, Asma Nelsy. Dia sangat menerima aplikasi dengan positif karena kalau observasi dengan kertas saja kadang hilang. Di aplikasi semua terekam dan terpantau pengawas sehingga tidak kerja dua kali karena data diisi langsung.

Pada saat simulasi Asma Nelsy menyaksikan penampilan guru yang mengajar melalui penggunaan media pembelajaran dengan chromebook. Evaluasinya hal itu bagus sebagai media pelajaran, namun sebaiknya juga ditampilkan di chromebook meja anak-anak apa yang dipresentasikan guru.

Di sisi lain, Pengawas di SMPN 2 Dumai Zetti Herawati mengaku tugasnya menjadi mudah dengan aplikasi Sipengasah. Dirinya bisa tahu sampai sejauh mana progres dari observasi yang dilakukan kepsek terkait pembelajaran.

"Bisa juga bisa melihat data indikator apa yang perlu didampingi, dan tindak lanjut sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan," sebutnya.

Sedangkan Pengawas SDN 010 Jaya Mukti

Asmiarny menjelaskan untuk observasi bersama kepsek awalnya dilakukan penyesuaian jadwal. Setelah dilakukan observasi pihaknya berdiskusi dengan kepsek terkait solusi pembelajaran.

"Kita diskusi dengan kepala sekolah seperti saat ini disesuaikan dengan pembelajaran mendalam harus terlihat dalam modul guru," ucapnya.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.