Tanoto Foundation pantau progres penerapan Sistem Monitoring Sekolah oleh Disdikbud Dumai

id Sistem monitoring sekolah, Disdikbud kota Dumai, Tanoto Foundation

Tanoto Foundation pantau progres penerapan Sistem Monitoring Sekolah oleh Disdikbud Dumai

Kegiatan pertemuan pembahasan progres pengumpulan data dalam penerapan Sistem Monitoring Sekolah oleh Disdikbud Dumai. (ANTARA/HO-Tanoto Foundation)

Dumai, Riau, (ANTARA) - Lembaga Filantropi Tanoto Foundation melakukan pemantauan progres penerapan Sistem Monitoring Sekolah (SIPENGASAH) oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai, Provinsi Riau dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut.

System Strengthening Unit Coordinator Tanoto Foundation Edwin Yohannes bersama jajaran TF di Riau disambut oleh Sekretaris Disdikbud Dumai Handayani bersama sejumlah pengawas sekolah di Ruangan Kepala Disdikbud Dumai, Selasa.

Dalam paparannya Edwin menyampaikan SIPENGASAH merupakan sistem pemantauan berbasis digital yang dikembangkan oleh Tanoto Foundation. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini mengenai kinerja sekolah, sehingga dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam proses pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan pendidikan di tingkat daerah.

"Pertemuan koordinasi ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana progres pengumpulan data dari sekolah-sekolah telah berlangsung. Selain itu, rapat juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses pengumpulan data oleh para pengawas dan kepala sekolah, serta mencari solusi untuk mengatasinya," katanya.

Edwin mengatakan sistem ini bersifat saling melengkapi dengan sistem monitoring sekolah yang dikembangkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia yakni AN Rapor Pendidikan. Sistem ini menggunakan aplikasi Kobocollect untuk menginput data dan Microsoft Power BI untuk menampilkan hasil analisa data yang dikumpulkan.

Progres pengumpulan data sistem monitoring ini hingga tanggal 20 Oktober 2025 sebesar 85,5 persen untuk profil sekolah, 63,23 persen proses pembelajaran dan 45,16 persen pendampingan sekolah. Dengan data ini lanjutnya maka akan mempermudah pengambilan keputusan untuk tindaklanjut dari data yang dihasilkan.

"Sistem ini sudah juga diterapkan di Kabupaten Siak, Kabupaten Karo dan Kendal. Khusus di Kota Dumai, sistem ini layak dijadikan contoh oleh daerah lain karena didukung penuh oleh Kepala Daerah melalui beberapa kebijakan seperti terbitnya Peraturan Walikota Dumai terkait implementasi sistem monitoring ini," ungkap Edwin.

Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Dumai, Handayani mengatakan aplikasi ini memiliki kelebihan dan keunggulan, dalam hal data informasi satuan pendidikan. Terlebih lagi ini bisa dibangun secara mandiri dengan efisien menyajikan data akurat berbiaya murah.

"Sipengasah ini tujuannya bagaimana mendapat data akurat dan lengkap oleh pengawas sekolah. Dulu pengawas sekolah ini kerjanya tak ada yang konkrit, hanya secara lisan saja. Sekarang pengawas telah melaksanakan tugas secara konkrit," ujarnya.

Ditargetkannya proses pengumpulan data akan diselesaikan pada Desember 2025 dengan meningkatkan koordinasi dengan kepala sekolah. Pasalnya untuk pengisian profil sekolah yang mengetahuinya tentu adalah para kepsek. Untuk itu pihaknya dari Disdikbud telah membuat surat edaran untuk percepatan tersebut.

"Kendalanya mungkin dengan yang sekolah jauh seperti di Kecamatan Sungai Sembilan. Walaupun Dumai ini kota tapi wilayahnya cukup luas jadi kita buat surat edaran sebagai strategi mendorong pengumpulan data," sebutnya

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.