Tanoto Foundation gelar FGD peningkatan literasi numerasi bersama jurnalis

id Peningkatan literasi numerasi, literasi numerasi Riau, Tanoto Foundation, FGD bersama jurnalis

Tanoto Foundation gelar FGD peningkatan literasi numerasi bersama jurnalis

Narasumber dalam kegiatan FGD Peningkatan literasi numerasi oleh Tanoto Foundation. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Pekanbaru, (ANTARA) - Lembaga Filantropi Tanoto Foundation menggelar "Focus Group Discussion" bersama jurnalis media dengan tema peningkatan literasi dan numerasi di Provinsi Riau dengan narasumber dari sejumlah instansi pendidikan.

Regional Lead Tanoto Foundation Dendi Satria Buana mengatakan literasi dan numerasi adalah keterampilan yang harus dimiliki seseorang sejak kecil. Dengan begitu ketika tumbuh akan berkontribusi banyak ketika masuk dunia kerja dalam keputusan .

"Proses pengambilan data sejak kecil ini dalam persaingan dunia kerja sangat membantu. Tapi keterampilan literasi anak kita masih perlu berkolaborasi meningkat dari tahun ke tahun, data tingkat literasi siswa dan gemar membaca masih menjadi catatan," katanya.

Oleh karena itu ini harus menjadi fokus yang diprioritaskan bersama. Bukan hanya oleh dinas pendidikan namun juga dari Tanoto Foundation, media, perguruan tinggi maupun elemen Pentahelix dalam meningkatkan literasi di Provinsi Riau.

Narasumber dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Riau, Nelvita Febrina Hasan menyampaikan peringkat skor Indonesia dalam numerasi masih di bawah skor internasional. Maka perlu ada gerakan numerasi nasional yang saat ini digalakkan oleh pemerintah.

Menurutnya numerasi bukan hanya sekedar matematika namun merupakan hal yang berhubungan kehidupan nyata peserta didik. Matematika adalah konten dan materi yang masuk dalam numerasi kehidupan sehari-hari.

"Program GNN ada taman numerasi, sasarannya di pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak yang harus dikenalkan sejak usia dini," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Budi Fakhri mengutarakan perpustakaan wilayah Soeman HS dalam meningkatkan literasi salah satunya dengan membuka pelayanan satu minggu penuh. Pihaknya juga memberdayakan mahasiswa dari program studi pustaka Fakultas Budaya Universitas Lancang Kuning.

"Kita mengangkat 20-30 mahasiswa untuk menerapkan teori di kuliahnya di Perpustakaan Wilayah Soeman HS untuk mengelola buku fisik sebanyak 68.576 buah.

Menurutnya ada tujuh aspek meningkat kan literasi yakni jumlah anggota perpustakaan, keterlibatan masyarakat, standar perpustakaan, tingkat kunjungan, ketercukupan tenaga, koleksi, dan pemerataan layanan perpustakaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Fahrurrozi mengakui literasi dan numerasi di daerahnya tidak begitu bagus. Untuk jenjang SD literasi cukup dan numerasi masih dalam catatan. Begitu juga dengan SMP.

"Ini harus ada perhatian walaupun dalam rapor pendidikan setiap tahun ada peningkatan. Upaya peningkatan kualitas ini dilakukan dengan peningkatan kualitas guru melalui dana biaya operasional sekolah, membuat komunitas guru, dan mengharapkan pihak luar membantu seperti Tanoto Foundation," sebutnya.

Kegiatan yang dimoderatori Jurnalis Senior Syarief Dayan dari Tribun Pekanbaru ini juga melibatkan diskusi sesama jurnalis. Para jurnalis diajak mengidentifikasi masalah literasi dan numerasi dan berupaya mencari solusinya.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.