Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 mencapai Rp172,82 triliun.
"Besaran Rp172,82 triliun PDRB Riau triwulan tiga tahun 2016 tersebut terbesar disumbangkan oleh sektor pertambangan dan penggalian yang tercatat sebesar Rp47,31 triliun," kata Kepala BPS Riau Aden Gultom, di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, sumbangan sektor terbesar ketiga adalah industri pengolahan yang tercatat sebesar Rp43,22 triliun berikutnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang tercatat sebesar Rp40,35 triliun, berikutnya pertahanan dan jaminan sosial wajib Rp2,51 triliun
Ia menyebutkan, sumbangan sektor lainnya sesuai urutan terbesar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor Rp16,31 triliun, konstruksi yang tercatat sebesar Rp14,51 triliun, real estat sebesar Rp1,47 triliun.
Selain itu pengadaan listrik dan gas Rp0,10 triliun, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang Rp0,02 triliun, transportasi dan pergudangan Rp1,42 tirliun, penyediaan akomodasi dan makan minum Rp0,91 triliun, informasi dan komunikasi Rp1,11 triliun, jasa keuangan dan asuransi Rp1,56 triliun, jasa perusahaan dan administrasi pemerintahan sebesar Rp0,1 triliun.
Di samping itu sumbangan penerimaan PDRB Riau pada triwulan yang sama adalah jasa pendidikan Rp0,89 triliun jasa kesehatan dan kegiatan sosial Rp0,32 triliun, dan jasa lainnya Rp0,81 triliun.
"Namun demikian, perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp116,01 triliun," katanya.
Ia menjelaskan, ekonomi Riau triwulan III/2016 terhadap triwulan III/2015 tumbuh 1,11 persen (y-on-y) membaik dibanding periode yang sama pada tahun 2015 yang terkontraksi sebesar -1,38 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tercatat sebesar 16,60 persen.
"Akan tetapi dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,12 persen," katanya.
Sementara itu ekonomi Riau triwulan III/2016 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 3,40 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh faktor musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh 4,80 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran lebih disebabkan membaiknya ekspor ke luar negeri sebesar 8,32 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 3,63 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 1,76 persen.