Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat perekonomian daerah setempat pada triwulan III-2025 tumbuh positif sebesar 3,54 persen secara q-to-q atau dari triwulan sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi menjelaskan, pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pada sebagian besar lapangan usaha, dengan sektor konstruksi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,05 persen. Disusul jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,87 persen, serta jasa pendidikan sebesar 8,77 persen.
“Pertumbuhan pada sektor konstruksi menandakan adanya peningkatan aktivitas pembangunan, baik infrastruktur maupun properti. Selain itu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga tetap menjadi penopang utama ekonomi Riau dengan pertumbuhan 7,21 persen,” katanya di Pekanbaru, Jumat.
Dari sisi produksi, lanjutnya, struktur ekonomi Riau masih didominasi oleh Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 30,13 persen. Disusul Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (28,99 persen), Pertambangan dan Penggalian (15,64 persen), Konstruksi (9,68 persen), dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (9,40 persen).
Kelima lapangan usaha tersebut berkontribusi hingga 93,84 persen terhadap total perekonomian Riau. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Riau tumbuh 4,98 persen.
Pertumbuhan ini didorong oleh lapangan usaha Jasa Lainnya yang meningkat pesat sebesar 13,95 persen, diikuti Jasa Perusahaan (10,97 persen) dan Jasa Pendidikan (8,62 persen). Sektor Industri Pengolahan juga mengalami pertumbuhan yang solid sebesar 7,17 persen, serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 5,39 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Riau secara triwulanan (q-to-q) didorong oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang naik signifikan sebesar 10,75 persen, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3,77 persen.
Namun, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) justru mengalami kontraksi masing-masing sebesar 0,96 persen dan 2,32 persen.
