Palestina: 90% Aset Pertanian di Gaza Dihancurkan oleh Serangan Israel

id Gaza, Palestina

Palestina: 90% Aset Pertanian di Gaza Dihancurkan oleh Serangan Israel

Ilustrasi serangan tentara Israel di kebun zaitun warga Palestina. (uefa.com)

Ramallah (ANTARA) - Pemerintah Palestina menuduh Israel telah menghancurkan lebih dari 90 persen aset pertanian di Jalur Gaza selama dua tahun terakhir, serta merugikan lebih dari 5.353 petani di Tepi Barat sejak awal tahun ini.

Menteri Pertanian Palestina, Rezq Salimia, dalam konferensi pers di Ramallah, Selasa (21/10), menyebut sektor pertanian tengah menghadapi “transformasi besar dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya” akibat pelanggaran sistematis Israel yang menargetkan tanah, air, rakyat, dan identitas nasional Palestina.

Baca juga: Bantuan Terhambat! Hamas: Hanya 980 Truk yang Masuk Gaza Sejak Gencatan Senjata

“Perang genosida (oleh Israel) di Jalur Gaza menyebabkan kehancuran luar biasa, melebihi 90 persen sumber daya dan aset pertanian, termasuk sumur irigasi, rumah kaca, dan fasilitas pertanian,” katanya.

Di Tepi Barat, lanjut Salimia, Israel menguasai lebih dari 60 persen wilayahnya, menghambat proyek pembangunan, reklamasi, dan rehabilitasi, serta mencegah perluasan penggunaan lahan pertanian.

Ia memperkirakan bahwa jika wilayah-wilayah tersebut dapat diakses, maka Palestina bisa memperoleh nilai ekonomi lebih dari 3 miliar dolar AS (sekitar Rp49,8 triliun) dan menciptakan sedikitnya 200.000 lapangan pekerjaan.

“Ini berarti kami bisa tidak lagi bergantung pada seluruh bantuan asing jika kami diizinkan berinvestasi di tanah-tanah tersebut,” ujar menteri itu.

Sejak awal tahun 2025 hingga pertengahan Oktober, lebih dari 5.353 petani terdampak oleh pelanggaran Israel, meningkat 17 persen dibandingkan tahun lalu.

Total kerugian diperkirakan melebihi 70,3 juta dolar AS (Rp1,16 triliun) termasuk pembakaran dan pencabutan pohon, penghancuran infrastruktur pertanian, pembunuhan serta pencurian ternak, perampasan puluhan ribu dunam lahan, serta pencegahan akses petani ke lahan.

Sementara itu, pemukim Israel dibiarkan menggembala secara sistematis di lahan tersebut.

Sejak Oktober 2024, kementerian telah mendokumentasikan penghancuran lebih dari 15.000 pohon zaitun, menurut Salimia.

Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 68.200 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 170.300 lainnya terluka sejak serangan Israel pada Oktober 2023.

Baca juga: PBB Kembali Buka Pintu Bantuan ke Gaza di Tengah Krisis Kemanusiaan

Wilayah pendudukan Tepi Barat juga mengalami peningkatan tajam dalam jumlah serangan selama periode yang sama, dengan sedikitnya 1.056 warga Palestina terbunuh, sekitar 10.300 terluka, dan lebih dari 20.000 orang, termasuk 1.600 anak-anak, ditahan, menurut data resmi Palestina.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.