Hamilton, Kanada (ANTARA) - PBB pada Senin mengatakan bahwa Israel masih terus membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, meski gencatan senjata telah berlaku sebulan.
Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan dalam konferensi pers bahwa "satu bulan setelah gencatan senjata, upaya untuk meningkatkan bantuan masih terhambat oleh birokrasi".
Baca juga: Pemukim Ilegal Israel Dirikan Permukiman Baru di Sekitar Yerusalem Timur
Selain itu, ujar Haq, Israel masih berlakukan larangan terhadap mitra kemanusiaan utama, dan membuka hanya sedikit penyeberangan dan rute bantuan, serta masih berlanjutnya ketidakamanan meskipun ada gencatan senjata.
Menurut Haq, timnya masih harus mengkoordinasikan terlebih dahulu untuk setiap pergerakan dengan otoritas Israel di beberapa wilayah.
"Israel hanya memfasilitasi hanya dua dari delapan upaya bantuan secara keseluruhan dan "empat di antaranya terhambat di lapangan — termasuk satu yang tertunda selama 10 jam sebelum tim akhirnya mendapat lampu hijau untuk bergerak."
Haq mengatakan PBB dan mitranya "memanfaatkan setiap peluang untuk memperluas operasi" meskipun tantangan terus berlanjut.
Ketika ditanya tentang hambatan dalam membuka lebih banyak penyeberangan perbatasan, ia mengatakan hambatannya terletak pada Israel.
"Ya, hambatannya ada di pihak Israel. Kami sudah meminta dan berusaha berkoordinasi dengan mereka untuk membuka lebih banyak penyeberangan, tetapi mereka masih belum melakukannya," ujarnya.
Baca juga: Turki Keluarkan Surat Penangkapan untuk 37 Pejabat Israel atas Serangan di Gaza
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 69.000 orang dan melukai lebih dari 170.600 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sumber: Anadolu
