Pekanbaru, (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menelusuri dugaan eksploitasi terhadap belasan anak yang dijadikan pengemis saat melakukan Operasi Aman Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (P2KS) Tahun 2025.
Kepala Dinsos PekanbaruZulfahmi Adrian mengatakan petugas mendapati sejumlah anak ikut mengemis ada yang sengaja dibawa orang tua, akan tetapi ada juga yang sendirian meminta belas kasihan kepada para pengguna jalan di lokasi lampu pengatur lalu lintas.
"Kalau ada yang mengkoordiniratau ada yang menyewakan anak, tentu bakal kita ambil tindakan tegas," katanya di Pekanbaru, Senin.
Dalam operasi yang berlangsung selama tiga hari pada pekan lalu, kata dia, jumlah anak yang terjaring mencapai 19 orang.
Untuk itu, tim di lapangan bakal bahu-membahu melakukan penelusuran terhadap dugaan penyewaan anak untuk diajak mengemis.
Ia menilai ada oknum tertentu sengaja menyewa anak-anak itu untuk meminta belas kasihan pengguna jalan.
"Ini akan jadi target kami ke depan, bersama aparat kepolisian, untuk menjangkau koordinatornya," katanya.
Zulfahmi menegaskan bahwa pelaku eksploitasi anak untuk mengemis bisa terancam kena pidana, apabila terbukti menyewakan anak-anak untuk mengemis.
"Bisa saja nanti pelakunya kena pidana, kalau memang terbukti dia menyewakan anak-anak untuk mengemis," ujarnya.
Sebelumnya, 105 orang terjaring dalam operasi P2KS di daerah tersebut. Mereka bukan hanya gelandangan dan pengemis, namun juga orang dengan gangguan jiwa yang dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru.