Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang menggencarkan pelaksanaan pasar murah bahan pokok penting untuk masyarakat dalam upaya untuk mengendalikan inflasi yang terjadi di wilayah tersebut akibat kenaikan sejumlah komoditas pangan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan, tingkat inflasi di Kota Malang sedikit lebih tinggi dari nasional, sehingga penguatan pelaksanaan pasar murah di berbagai wilayah di Kota Malang bertujuan untuk pengendalian inflasi.
"Jadi memang kemarin kita masih sedikit di atas nasional (untuk inflasi). Untuk itu, kami dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menyelenggarakan pasar murah," kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan, salah satu hal yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Malang adalah terkait dengan kenaikan harga gula. Harga gula di sejumlah pasar rakyat wilayah tersebut, tercatat berada di kisaran Rp16.166 per kilogram.
Menurutnya, dalam pasar murah yang saat ini digelar di wilayah Kecamatan Kedungkandang tersebut, menyiapkan kurang lebih sebanyak 2.000 paket bahan pokok penting untuk masyarakat, termasuk gula.
"Makanya kita ini di sini kita berikan gula, ya mudah-mudahan ini salah satu cara intervensi terkait dengan salah satu harga bahan pokok yang naik," katanya.
Sementara untuk beras, lanjutnya, hasil koordinasi dengan Perum Bulog Cabang Malang, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut telah menambah pasokan beras ke pasar rakyat melalui beras program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).
"Informasi dari Bulog, menggelontor beras SPHP untuk bisa menekan harga," katanya.
Ia berharap, dengan adanya pelaksanaan pasar murah untuk warga Kota Malang yang membutuhkan tersebut, bisa meningkatkan daya beli masyarakat serta menjadi upaya dalam mengendalikan inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa kenaikan harga beras di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, mendorong terjadinya inflasi sebesar 0,26 persen pada periode Oktober 2023.
Harga beras di wilayah Kota Malang tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,45 persen dengan andil mencapai 0,089 terhadap inflasi. Selain kenaikan harga beras, inflasi Kota Malang pada Oktober 2023 juga disebabkan adanya kenaikan harga cabai rawit 31,3 persen.
Tercatat, inflasi Year on Year (YoY) Kota Malang atau periode Oktober 2022 dibanding Oktober 2023, sebesar 2,65 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 3,25 persen, namun lebih tinggi dibanding nasional yang sebesar 2,56 persen.
Sementara inflasi kumulatif Kota Malang tercatat sebesar 1,93 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 2,31 persen, namun lebih tinggi dibanding nasional yang tercatat sebesar 1,8 persen.
Baca juga: Masyarakat serbu Gerakan Pangan Murah di Tembilahan
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan dukung pelaksanaan pasar murah Bazar Ramadhan 2023
Berita Lainnya
Gunung Ruang punya potensi bahaya awan panas hingga banjir lahar yang perlu diwaspadai
02 May 2024 14:19 WIB
Kaitan konsumsi gula dengan timbulnya jerawat menurut para ahli
02 May 2024 14:02 WIB
Kemenpora gelar nobar galang dukungan untuk Garuda Muda agar lolos Olimpiade
02 May 2024 13:55 WIB
Seribu lebih wisatawan berkunjung ke Pulau Seribu saat libur Hari Buruh
02 May 2024 13:44 WIB
Presiden Jokowi sebut pilih saksikan laga Indonesia vs Irak di kamar
02 May 2024 13:36 WIB
Majelis Umum PBB dijadwalkan akan lanjutkan sidang darurat soal Timur Tengah
02 May 2024 13:09 WIB
Satu unit kapal wisata di Labuan Bajo terbakar
02 May 2024 12:53 WIB
Sepasang panda raksasa China telah tiba di Spanyol
02 May 2024 12:34 WIB