Selatpanjang (ANTARA) - Pemkab Kepulauan Meranti menegaskan saat ini lebih membutuhkan pembangunan jembatan penghubung ke Pulau Sumatra lebih ketimbang jembatan penghubung ke Kabupaten Bengkalis.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Kepulauan Meranti Suhendri menjelaskan, tingginya angka kemiskinan ekstrem di Meranti disebabkan oleh inflasi yang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang rendah juga diakibatkan keterisoliran daerah sehingga harga kebutuhan pokok menjadi mahal.
"Maka kebutuhan yang paling prioritas bagi Meranti adalah pembangunan jalan dan jembatan menuju Pulau Sumatra," kata Suhendri, saat mengikuti Forum Konsultasi Publik rencana pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Ketam Putih Bengkalis ke ruas jalan Tanjung Padang - Teluk Belitung, Senin, di Pekanbaru.
Lebih jauh, Suhendri menuturkan rencana Pemprov Riau membangun jembatan Bengkalis-Meranti tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah. Pasalnya, keberadaan jembatan itu nantinya tidak efektif bagi masyarakat Meranti untuk menuju Pulau Sumatra maupun ibukota Provinsi Riau di Pekanbaru.
"Kami berharap bisa ke ibukota provinsi setiap saat tanpa menunggu jadwal kapal. Kalau lewat jembatan Dakal - Ketam Putih menuju Pulau Sumatra akan semakin jauh, dan membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang lebih besar," terangnya.
Meski begitu, ia tetap menyampaikan terima kasih atas perhatian dan rencana Pemprov Riau tersebut.
"Tetap kami ucapkan terima kasih dan Pemkab Meranti akan selalu mendukung upaya pembangunan yang akan dilaksanakan," ujarnya.
Sebelumnya, Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan jembatan yang akan dibangun tersebut diperkirakan memiliki panjang kurang lebih 3.4 km. Hal itumerupakan kebijakan Pemprov Riau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2019-2024 tentang konektivitas pulau terluar.
"Dengan adanya jembatan itu diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan memudahkan masyarakat menjual hasil pertanian," ungkapnya.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Reni Ahiantini menambahkan, saat ini masyarakat Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti menggunakan perahu untuk transportasi keluar pulau. Diharapkan nantinya, dengan adanya jembatan itu dapat mendukung akses transportasi yang lebih mudah bagi masyarakat.
"Jembatan Ketam Putih ini krusial jika dilihat dari sisi ketahanan dan keamanan NKRI. Karena ini berada di pulau terluar, di sisi utara dan timurnya merupakan perbatasan negara Indonesia dan Malaysia," jelasnya.
Ikut dalam rapat itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau, M Arief Setiawan, Mantan Gubernur Riau yang juga tokoh masyarakat Kabupaten Meranti, Wan Abu Bakar, Kepala OPD terkait, dan undangan lainnya.
Turut mendampingi Asisten II Suhendri, Plt Kepala Kadis PUPR Kepulauan Meranti Rahmat Kurnia, Plt Kadis Perhubungan Syafrizal Ahmadi, Camat Merbau M Nazir, dan Camat Tasik Putripuyu Zainal.
Berita Lainnya
Besarnya asa masyarakat pada jembatan Panglima Sampul
19 December 2024 16:53 WIB
Jembatan yang ambruk di Meranti dibangun tahun 2025
04 September 2024 16:28 WIB
Dinas PUPR-PKPP Riau anggarkan Rp85 miliar bangun jembatan Meranti
29 July 2024 18:51 WIB
Pasca jembatan roboh, pelabuhan penyeberangan darurat Alai-Gogok mulai difungsikan
27 May 2024 14:23 WIB
Asmar minta pelabuhan kempang di jembatan ambruk segera dibangun, Biaya saya tanggung
24 May 2024 20:46 WIB
Pemda Meranti cari solusi atasi jembatan ambruk
22 May 2024 22:30 WIB
Breaking news : Jembatan Panglima Sampul di Meranti ambruk
22 May 2024 13:59 WIB
PUPR Meranti berhasil dapatkan jaminan uang muka proyek JSR Rp28 miliar
31 October 2023 21:33 WIB