Mahasiswa Sri Lanka protes pencalonan Ranil Wickremesinghe sebagai presiden

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Sri Lanka

Mahasiswa Sri Lanka protes pencalonan Ranil Wickremesinghe sebagai presiden

Arsip - Pengunjuk rasa berselebrasi usai menduduki Kantor Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe di tengah krisis ekonomi di Kolombo, Sri Lanka, 13 Juli 2022. (ANTARA/Reuters/Dinuka Liyanawatte/wsj)

Kolombo (ANTARA) - Mahasiswa Sri Lanka dan kelompok masyarakat lainnya akan melancarkan protes pada Selasa terhadap rencana Ranil Wickremesinghe untuk mencalonkan diri sebagai presiden, ketika parlemen sedang memproses pencalonan para kandidat untuk jabatan tersebut.

Perdana menteri enam kali itu menjadi presiden sementara menyusul pemberontakan rakyat di tengah krisis ekonomi yang memaksa presiden sebelumnya Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke Singapura dan mengundurkan diri.

Para pengunjuk rasa, yang marah dengan kenaikan harga-harga serta kelangkaan pangan dan bahan bakar, ingin agar Wickremesinghe juga keluar dari pemerintahan.

Kandidat lainnya adalah Sajith Premadasa, pemimpin partai oposisi utama Samagi Jana Balawegaya dan putra seorang presiden yang dibunuh, dan Dullas Alahapperuma, anggota parlemen senior partai berkuasa yang menjabat menteri media massa dan juru bicara kabinet.

"Saya ingin rakyat Sri Lanka tahu bahwa saya akan mengambil keputusan tepat pada waktu yang tepat untuk melindungi kepentingan nasional tanah air saya dan hak-hak semua warga Sri Lanka," kata Premadasa di Twitter sembari mengatakan dia sedang menuju parlemen.

Partai-partai politik di negara itu akan mencalonkan calon presiden mereka pada Selasa. Pemungutan suara di parlemen akan digelar pada Rabu untuk memilih siapa yang akan menyelesaikan masa jabatan Rajapaksa hingga 2024.

Terhantam pandemi COVID-19 dan kebijakan pemotongan pajak oleh pemerintah Rajapaksa, Sri Lanka berada dalam krisis ekonomi terburuk sejak meraih kemerdekaan dari Inggris pada 1948.

Angka inflasi yang melebihi 50 persen dan kelangkaan pangan, bahan bakar dan obat-obatan telah mendorong ribuan orang turun ke jalan untuk melancarkan protes.

Aksi protes selama berbulan-bulan itu mencapai puncaknya ketika Rajapaksa terguling.

Baca juga: Penjabat Presiden sementara Sri Lanka umumkan keadaan darurat

Baca juga: Melalui surat dari Singapura, presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa nyatakan mundur