DPRD Riau atensi irigasi jadi kendala program persawahan

id Dprd Riau, irigasi, persawahan

DPRD Riau atensi irigasi jadi kendala program persawahan

Lahan sawah petani di Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau terendam air akibat air laut pasang masuk (rob), tanggul jebol, dan pendangkalan sungai. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Panitia Khusus (Pansus) Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 DPRDProvinsi Riau terus menggesa pembahasan perubahan arah pembangunan di Provinsi Riau.

Wakil Ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti di Pekanbaru, Rabu, mengatakan salah satu yang menjadi usulan dalam revisi RPJMD yakni terkait ketahanan pangan. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat setiap tahunnya, disuplai dari provinsi tetangga. Padahal Riau punya kemampuan memproduksi beras jika didukung dengan sistem irigasi yang baik.

"Setiap program persawahan yang dibuat di Riau selalu yang menjadi kendala itu persiapan irigasinya, sumber air yang kurang. Masyarakat khususnya petani berharap agar sawah mereka dapat teraliri air, makanya karena air yang bermasalah ini lahan persawahan dialihfungsikan ke kebun sawit," kata Syafarudin.

Menurutnya, Provinsi Riau harus mampu mencukupi kebutuhan pangan sehingga tidak lagi bergantung ke provinsi lain. Sektor pertanian yang selama ini hanya berfokus kepada perkebunan sawit, harus mulai diprioritaskan ke persawahan.

Poti mengatakan ada sejumlah wilayah di Riau yang dapat dijadikan lahan persawahan baru diantaranya, Desa Sontang, Rokan Hulu dan Duri, Bengkalis. Kedua wilayah ini memiliki sumber air yang baik.

"Harus menjadi prioritas untuk memetakan kawasan yang dibuat lahan untuk persawahan baru. Contohnya di Sontang dan Duri, airnya tidak pernah putus di situ. Kita usulkan ini, kata Bapeda nanti akan jadi bahan diskusi," ucapnya.

Kata Poti, yang menjadi atensi penting soal pembentukan UPT pertanian yang membidangi persawahan agar program kerja lebih fokus dan tersistem.

"Kelemahan kita di persawahan ini karena tidak ada UPT irigasi khusus mengelola sawah. Harusnya ada tenaga pengatur aliran sungai. Nah, kurangnya kita ini, cepat membangun tapi pemeliharaannya kurang," kata Poti.