Siak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak meminta tim Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) melengkapi persyaratan usulan baik itu regulasi termasuk catatan sejarah pengajuan Sultan ke dua Kerajaan Siak Sri Indrapura, Muhammad Abdul Jalil Muzaffar Syah atau yang lebih dikenal dengan Tengku Buwang Asmara sebagai Pahlawan Nasional.
Sekretaris Daerah Kabupaten SiakArfan Usman mengatakan tim sudah melakukan penyusunan dan penulisan Naskah Sejarah Perjuangan Tengku Buwang Asmara. Tim terdiri dari masyarakat sejarawan Indonesia tingkat pusat/Provinsi Riau, akademisi/budayawan Riau, tokoh masyarakat Riau, penulis dan arkeolog
"Tim TP2GD Provinsi Riau telah melakukan kajian. Saya berharap kepada tim agar dapat bekerja secara maksimal guna mendukung usulan Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah atau dikenal dengan nama Tengku Buwang Asmara menjadi Pahlawan Nasional," ucapnya.
Menurut dia, hal tersebut tentu akan mengangkat marwah dan nama Kabupaten Siak sendiri, Provinsi Riau maupun nasional. Selain juga bertambahnya putra terbaik Bangsa Melayu Riau yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia.
Tengku Buwang Asmara dianggap berjasa melawan dan mengusir kolonial Belanda di masa kepemimpinannya tahun 1746-1760 M. Ia memimpin perlawanan terhadap Belanda pada Perang Guntung di Selat Guntung.
Perang antara keduanya pecah karena Belanda terus berupaya merebut kekuasaan dan pengaruh di Selat Malaka. Untuk mengenang jasanya sebagai langkah awal nama Sultan Siak itu telah diabadikan menjadi nama jalan.
Adalah Jalan Tengku Buwang Asmara dan Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah yang terletak di Kota Siak Sri Indrapura. Kemudian sebagai nama Bumi Perkemahan Pramuka di Kampung Merempan Hilir, Kecamatan Mempura.
Pemkab Siak minta pengusulan Tengku Buwang Asmara sebagai Pahlawan Nasional digesa
Pemkab Siak menerima kajian pengusulan Tengku Buwang Asmara menjadi Pahlawan Nasional.(ANTARA/HO-Pemkab Siak)
