1.357 mahasiswa miskin di Riau sudah dapat bansos pendidikan

id bansos pendidikan,dampak covid,covid riau,mahasiswa riau,pandemi corona

1.357 mahasiswa miskin di Riau sudah dapat bansos pendidikan

Sejumlah warga mengenakan masker dan menjaga jarak saat menunggu giliran pencairan bantuan sosial (Bansos) tunai di Kantor Pos Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (8/5/2020). Pemerintah mengawasi penyaluran Bansos tunai dari Kementerian Sosial terutama di daerah luar Jabodetabek sebesar Rp600 ribu per keluarga penerima manfaat, agar tepat sasaran untuk membantu warga tidak mampu saat wabah COVID-19. (ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras).

Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau menyatakan sudah ada sebanyak 1.357 mahasiswa kurang mampu yang mendapatkan bantuan sosial pendidikan atau mencapai 95 dari target yang ditetapkan untuk membantu pendidikan mahasiswa di masa pandemi COVID-19.

"Bansos pendidikan mahasiswa kurang mampu sudah kita salurkan, saat ini progres pencairannya sudah mencapai 95 persendari total penerima 1.422 mahasiswa D4/S1 dan D3 perguruan tinggi di Riau," kata Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskkan masih ada sekitar 85 mahasiswa S1 yang belum bisa mendapat pencairan bansos pendidikan. Sebabnya, mereka masih ada yang belum mengusulkan permohonan syarat pencairan bansos.

"Ada juga yang sama sekali tidak bisa mencairkan, dengan alasan mahasiswa tersebut sudah menerima beasiswa dari tempat lain, alfa studi dan berhenti kuliah. Yang kasus seperti ini ada sekitar 10 mahasiswa, sisanya akan dicairkan secepatnya," katanya.

Menurut dia, pencairan bansos tahun ini merupakan usulan tahun 2019 yang telah diversifikasi. Total anggaran untuk 1.422 mahasiswa ini sebesar Rp5.280.778.240.

Rinciannya, bansos mahasiswa pendidikan setara D4/S1 sebesar RpRp4.803.930.240 dan mahasiswa D3 Rp450.000.000.

"Kita harap bansos ini dapat digunakan mahasiswa sesuai peruntukannya, sehingga bisa membantu mengurangi beban orang tua. Apalagi saat ini pandemi COVID-19, tentu bansos ini sangat membantu," katanya.

Pemprov Riau berharap jangan sampai ada anak-anak di daerah tersebut putus sekolah karena kendala biaya di masa pandemi COVID-19, demikianZulkifli Syukur.

Baca juga: Polda Riau usut lima dugaan penyimpangan Bansos COVID-19, begini penjelasannya

Baca juga: Aplikasi Mata Bansos dari Riau akan diadopsi secara nasional, begini penjelasannya