Kehadiran Rusunawa bantu masyarakat berpanghasilan rendah di Inhil

id Rusunawa Tembilahan,Dinas Perkim, TM Syaifullah, inhil, tembilahan,berita riau antara,berita riau terbaru

Kehadiran Rusunawa bantu masyarakat berpanghasilan rendah di Inhil

Penampakan dalam Rusunawa Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir, Riau. (ANTARA/Adriah)

Indragiri Hilir (ANTARA) - Penghuni rumah susun sewa (Rusunawa) Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak pengelola.

Siti Nursinah, salah seorang penghuni Rusunawa, Senin mengatakan bahwa dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya Rusunawa tersebut.

"Sebelum tinggal di sini, saya dulu tinggal di kontrakan. Bayar sebulan mahal, kalau tidak salah Rp400 ribu atau Rp600 ribu," sebut Siti Nursiah.

Siti menuturkan, semenjak tinggal di Rusunawa dirinya hanya mengeluarkan Rp240 ribu sebulan dan telah dilengkapi seluruh fasilitas.

"Kalau di sini bayar hanya Rp240 ribu untuk tipe 24 (ada) kamar 59, jauh murahnya dan kami sangat terbantu," sebut Siti.

Siti menuturkan, jika terlambat membayar uang sewa, pihak pengelola masih memberi tenggat waktu kepada penghuni rusunawa.

"Ada tenggat waktu yang diberikan, tidak semerta-merta kita dikeluarkan," ungkapnya.

Sesuai kesepakatan, Siti mengatakan bahwa pihak pengelola memberikan tenggat waktu selama dua bulan untuk melunasi pembayaran bulan sebelumnya.

"Ini sudah dua bulan tidak bayar, ada batas maksimal telat bayar biasa sampai dua bulan," katanya tersipu malu.

Telat membayar tagihan rumah tersebut dikatakan ibu rumah tangga ini, bukan tanpa alasan. Hal tersebut terjadi karena dampak virus corona atau COVID-19.

"Saya membantu teman di warung kopi sedangkan suami sopir mobil travel. Karena corona, warung kopi tempat saya kerja tutup, mobil yang suami saya bawa tak jalan. Sudah mau dua bulan kami tidak ada pemasukan," sebut ibu tiga anak ini.
Kepala Dinas Perkim Inhil, TM Syaifullah. (Adriah)


Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Perkim) Inhil, TM Syaifullah mengatakan Rusunawa tersebut terdiri dsri kamar tipe 36 dan 24.

"Untuk type 36 ada sebanyak 77 kamar dan tipe 24 ada 91 kamar," sebut TM Syaifullah.

Mantan Kasatpol PP Inhil ini menuturkan bahwa seluruh penghuni rusunawa tersebut merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Yang tinggal di Rusunawa tersebut merupakan MBR," tukasnya.

Pria yang akrab disapa TM ini mengatakan bahwa fasilitas di Rusunawa tersebut lengkap, mulai dari kasur, meja makan, dan meja tamu sesuai dengan type.

"Semua fasilitas lengkap," sebut TM.

(ADVETORIAL)

Baca juga: Pekanbaru jadikan Rusunawa Rejosari lokasi cek kesehatan TKI bukan karantina

Baca juga: Warga tolak Rusunawa Pekanbaru jadi lokasi karantina TKI dari Malaysia, begini penjelasannya

Baca juga: Riau Perbaiki Gedung Rusunawa Menjadi Asrama Haji