Jakarta (ANTARA) - Ahli penyakit jantung Prof dr Ganesja M Harimurti mengatakan ibu yang hamil dengan usia di atas 40 tahun rentan akan melahirkan anak dengan penyakit jantung bawaan.
"Faktor risiko yang menyebabkan anak dengan penyakit jantung bawaan, salah satunya hamil di atas umur 40 tahun," ujar Ganesja di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Karhutla Riau, Pemko Pekanbaru perbolehkan ASN hamil tidak bekerja
Dokter Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, itu menjelaskan perempuan yang hamil di atas 40 tahun harus melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Namun sebaiknya hamil pada usia tersebut harus dihindari.
Penyebab lainnya yang menyebabkan anak mengidap penyakit jantung bawaan, adalah minum obat sembarangan saat hamil. Menurut dia, ibu hamil tidak boleh minum obat sembarangan saat hamil.
"Jangan sembarangan minum obat warung kalau pusing atau flu, sebaiknya konsultasi dengan dokter." katanya.
Faktor risiko lainnya adalah penyakit darah tinggi dan diabetes yang diderita sang ibu tersebut. Serta faktor keturunan turut memengaruhi.
"Selain itu hindari rokok, karena membahayakan janin," ujarnya.
Dia menjelaskan sebanyak delapan dari 1.000 anak yang lahir menderita penyakit jantung bawaan. Namun kondisi itu tidak diiringi dengan jumlah rumah sakit yang bisa menangani penyakit itu.
Rumah sakit yang bisa menangani penyakit jantung bawaan tidak dimiliki setiap provinsi. Jumlah rumah sakit yang bisa menangani hanya sekitar 10 rumah sakit di Tanah Air.
"Ada sekitar empat rumah sakit di Jakarta," kata dia.
Selain itu, jumlah dokter yang menangani penyakit jantung bawaan tersebut juga masih kurang. Biaya pendidikannya cukup mahal dan membutuhkan waktu lama. Selain itu penyakit jantung bawaan masih kalah beken dari penyakit jantung koroner.
"Antrean di salah satu pusat jantung di Jakarta, seperti Rumah Sakit Harapan Kita, untuk operasi penyakit jantung bawaan ini mencapai satu setengah tahun," ujar dia.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk turut ikut serta dengan memberikan fasilitas penyakit jantung bawaan di rumah sakit daerah. Selain itu juga perlu dididik tenaga medis yang ahli di bidang penyakit jantung bawaan, sehingga bisa melakukan operasi di daerah.
Baca juga: ODHA sering "diintimidasi" saat berobat pada sejumlah layanan kesehatan
Pewarta : Indriani
Berita Lainnya
Kementerian ESDM setuju total tonase produksi batubara 2024 capai 922 juta ton
19 March 2024 15:46 WIB
Hati-hati untuk memanfaatkan layanan prosedur kecantikan berdiskon
19 March 2024 15:42 WIB
Delegasi Rusia kunjungi Korut di tengah hubungan kedua negara yang semakin erat
19 March 2024 15:33 WIB
Kakanwil Kemenkumham Riau buka workshop di Inhu, ini temanya
19 March 2024 15:16 WIB
Menkominfo telah menurunkan 1.971 berita hoaks di media sosial tentang pemilu
19 March 2024 14:58 WIB
ITS luncurkan purwarupa PLTS struktur apung laut pertama di Indonesia
19 March 2024 14:34 WIB
Desa di Kaltim bertransformasi bangun ketahanan pangan secara berkelanjutan
19 March 2024 14:13 WIB
Pakar: Masyarakat diingatkan tak berbuka puasa dengan merokok
19 March 2024 13:56 WIB