Pekanbaru (ANTARA) - Satuan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah terjadinya bencana tahunan yang kerap terjadi di Bumi Lancang Kuning saat musim kemarau tiba.
"Jangan ragu. Laporkan langsung kepada kami jika menemukan titik kebakaran dan melihat diduga pelaku pembakaran," kata Komandan Komando Distrik Militer 0313/KPR Letkol Inf Aidil Amin di Pekanbaru, Kamis.
Aidil mengatakan saat ini ratusan prajurit TNI telah dikerahkan ke lokasi rawan kebakaran di wilayah Distrik Militer Kampar. Mereka ditugaskan untuk melakukan penanggulangan dan fokus pada pencegahan kebakaran lahan di wilayah rawan.
Keberadaan prajurit TNI juga diperkuat dengan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang kini tengah berlangsung di wilayah tersebut. Seperti yang dilakukan pada hari ini, sejumlah prajurit TNI langsung menyambangi Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, yang dinilai merupakan salah satu wilayah rawan kebakaran.
TNI meminta kepada warga tidak takut melaporkan jika melihat ada pelaku yang telah melakukan pembakaran lahan. Selain itu, prajurit TNI juga meminta agar tidak ragu menegur warga yang membersihkan lahan dengan cara membakar.
"Peran aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menanggulangi Karhutla di wilayah kita," ujarnya.
Pelda Rudi Mesra Tanjung, salah satu prajurit yang diterjunkan ke lokasi rawan Karhutla mengaku masyarakat menyambut positif upaya persuasif TNI dalam mencegah Karhutla di Riau.
Dia mengatakan akan terus melakukan kegiatan serupa dan meningkatkan intensitas patroli rutin bahaya Karhutla di wilayah Distrik Militer Kampar.
Hingga awal Juli 2019 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat lebih dari 3.300 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare. Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 606,25 hektare.
Selanjutnya Siak 366 hektare, Dumai 269,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 120 hektare, Pelalawan 95 hektare, Indragiri Hulu (Inhu) 71,5 hektare, Kampar 64,9 hektare dan Kuansing lima hektare.
Akan tetapi angka yang dirilis BPBD Riau itu berpotensi lebih besar setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan luas kebakaran di Riau sepanjang 2019 ini mencapai lebih dari 27.000 hektare lebih. Belum ada tanggapan resmi dari BPBD Riau terkait perbedaan data tersebut.
Pemerintah Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.
Baca juga: Kodim Dumai dorong warga manfaatkan lahan tidur untuk cegah kebakaran lahan
Baca juga: TNI siapkan enam posko wilayah rawan Karhutla di Kampar
Berita Lainnya
Riau nihil karhutla saat libur Idul Fitri
14 April 2024 5:37 WIB
Penjabat Gubernur Riau minta Tim Satgas Karhutla awasi titik api
04 April 2024 15:05 WIB
Riau ajukan bantuan helikopter untuk padamkan karhutla
29 March 2024 12:29 WIB
Kabupaten berstatus siaga darurat karhutla Riau bertambah
27 March 2024 20:49 WIB
Tak banyak titik panas, lahan terbakar di Meranti capai 115 hektare
27 March 2024 16:21 WIB
Tim gabungan BPBD, TNI/Polri bekerja keras padamkan Karhutla di Meranti
25 March 2024 20:55 WIB
34,33 hektare lahan di Bengkalis habis akibat karhutla
25 March 2024 19:47 WIB
Kabut asap pekat selimuti Dumai, warga terlihat belum gunakan masker
23 March 2024 23:19 WIB