Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau berencana memindahkan pusat latihan gajah sumatera jinak dari Minas ke Hutan Talang di Kabupaten Bengkalis.
Kepala BBKSDA Riau Suharyono di Pekanbaru, Selasa, menjelaskan ada dua hal yang menjadi alasan mengapa pusat latihan gajah (PLG) di Minas, Kabupaten Siak, harus dipindahkan ke Hutan Talang. Pertama, karena kondisi fasilitas yang ada di Minas dinilai tidak layak. Kedua, pemindahan ini bisa menyelamatkan Hutan Talang yang tersisa.
"Saya yakin kepala balai sebelum saya pun sudah berpikir, tapi mungkin tak ada yang berani ngomong. Kalau saya berani," kata Suharyono kepada ANTARA terkait kondisi PLG Minas.
Ia menjelaskan, kondisi PLG Minas kurang sehat untuk gajah jinak seperti minimnya fasilitas kolam untuk gajah, hingga keadaan lingkungannya yang sudah lama terpapar tanah bercampur minyak tambang sejak puluhan tahun lalu.
Selain itu, akses ke PLG Minas sangat jauh sehingga menyulitkan mobilisasi gajah jinak apabila diperlukan untuk operasi menghalau gajah liar.
"Tak ada kolam berendam gajah untuk berenang gajah, airnya cuma selutut, juga tak ada di sungai yang bawahnya kuning mungkin akibat minyak dan sebagainya sehingga kurang sehat," katanya.
Keadaan yang kurang sehat itu dinilainya secara tidak langsung mempengaruhi kondisi puluhan gajah jinak di sana. Pengaruh lainnya yang mungkin, hIngga kini tidak ada pejantan di PLG Minas yang berhasil menghasilkan keturunan dari betina yang ada.
"Yang bunting cuma satu, dan itu pun dari gajah jantan liar yang mendekati gajah jinak di sana," katanya.
Baca juga: Pusat Pelatihan Gajah Minas Terkontaminasi Limbah Minyak, BBKSDA Riau Minta Chevron Membersihkan Limbah Tersebut
Alasan kedua pemindahan PLG Minas adalah untuk mencegah rencana Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang akan membangun jalan lingkar dengan membelah Hutan Talang.
"Kalau jalan dibikin di sana, saya yakin hutan itu akan hilang. Karena lebarnya 20 meter itu pasti hilang karena muncul warung dan sebagainya. Ini kedua masalah kalau bisa kita tangani bersama, jadikan Hutan Talang pusat konservasi gajah namanya pusat konservasi dan edukasi gajah sumatera Riau," ujarnya.
Pusat gajah yang baru nantinya direncanakan punya luas 400 hektare, gabungan dari kawasan hutan dan hutan lindung yang jadi aset perusahaan minyak PT Chevron Pacific Indonesia.
Ia mengatakan proses rencana itu sedang dibicarkaan dengan SKK Migas dan Chevron.
Apabila ini berhasil, lanjutnya, pusat konservasi dan edukasi gajah Riau akan jadi salah satu warisan berharga dari Chevron untuk konservasi di Riau.
"Saya tantang Chevron dalam tanda kutip, karena iniwarisannya Chevron setelah sekian lama beroperasi di Riau. Inilah legacy Chevron di bidang konvervasi yaitu menjaga Hutan Talang dan satwa endemiknyaRiau yang semakin hilang," kata Suharyono.
Baca juga: BBKSDA Riau pertanyakan desain perlintasan gajah Tol Pekanbaru-Dumai. Ada apa ya?
Baca juga: Vidio - Serunya melihat gajah jinak di Tesso Nilo
Berita Lainnya
Gajah Sumatera ditemukan mati terseret arus sungai di Bali
17 December 2024 13:55 WIB
Keberlanjutan program konservasi gajah Sumatera, Hutama Karya siapkan 7000 bibit pohon pakan alami
28 November 2024 15:03 WIB
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Gajah sumatera lahir di TWA Buluh Cina
05 November 2024 16:35 WIB
Sengarun, gajah tertua yang tangani puluhan konflik di Riau
28 June 2024 15:21 WIB
Kabar gembira, anak gajah Sumatera lahir di Bengkalis
08 April 2024 20:47 WIB
Polisi periksa eksternal dan internal TNTN terkait matinya gajah Rahman
25 March 2024 22:59 WIB
Warga Pangkalan Kuras diserang gajah liar yang masuk kebun
24 March 2024 20:26 WIB