Anak gajah Tari di Tesso Nilo ditemukan mati

id Gajah sumatera mati,Taman Nasional Tesso Nilo,Gajah Tari

Anak gajah Tari di Tesso Nilo ditemukan mati

Gajah sumatera bernama Tari yang ditemukan mati di Taman Nasional Tesso Nilo (ANTARA/Ho-Balai TNTN)

Pelalawan (ANTARA) - Seekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) bernama Kalistha Lestari atau Tari ditemukan mati di Camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga, Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Rabu pagi.

Satwa berbelai panjang bernama Tari ini berjenis kelamin betina, lahir pada 31 Agustus 2023 dari induk bernama Lisa dengan gajah liar. Saat mati, usianya baru 2 tahun 10 hari.

“Temuan ini menjadi kehilangan besar sekaligus pengingat betapa rentannya satwa langka ini. Kami akan menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab kematiannya,” kata Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro dalam pernyataannya.

Sehari sebelum ditemukan mati, Selasa (9/9), Tari masih dalam kondisi sehat, aktif bermain, dengan nafsu makan normal serta tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Hanya intensitas menyusu yang sedikit berkurang.

Namun, Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, mahout yang bertugas mendapati Tari berbaring tanpa gerakan. Dokter hewan Teguh segera dipanggil ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan fisik.

Hasil pemeriksaan awal tidak menemukan adanya luka atau trauma pada tubuh gajah, namun perut terlihat sedikit menggembung. Dokter kemudian melakukan nekropsi dan mengambil sampel organ untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium Bogor.

“Kami berkomitmen menunggu hasil pemeriksaan laboratorium sebagai dasar ilmiah untuk mengetahui penyebab kematiannya. Hasil resmi akan disampaikan setelah analisis selesai,” ujar Heru.

Diketahui, Tari dikenal luas publik karena kerap muncul dalam unggahan akun resmi TNTN di Instagram. Tingkahnya yang menggemaskan membuat anak gajah itu digemari warganet dan menjadi salah satu ikon konservasi Tesso Nilo.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.