Pelalawan (ANTARA) - Anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) bernama Kalistha Lestari atau Tari dipastikan mati karena terserang Elephant Endotheliotropic Herpesvirus (EEHV) berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
“Hasil laboratorium menunjukkan organ hati Tari terserang virus EEHV. Ini virus yang cukup mematikan dan sering dialami gajah di Indonesia, khususnya pada usia anak dan remaja,” kata Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Heru Sutmantoro saat dihubungi, Senin.
Ia menjelaskan, EEHV merupakan penyakit yang berkembang sangat cepat. Dalam banyak kasus, waktu antara gejala awal hingga kematian hanya berkisar empat jam.
"Segala usaha sudah kami lakukan, baik dari nutrisi maupun infus, namun usaha kami tak berbuah baik,” ujarnya.
Heru menegaskan pihaknya kini meningkatkan kewaspadaan terhadap gajah lain yang berada di Camp Elephants Flying Squad TNTN. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan untuk mendeteksi dini kemungkinan penyebaran virus tersebut.
“Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah virus ini. Karena gajah hidup di alam dan semi liar, interaksinya dengan gajah liar tidak bisa kami blokade total. Namun langkah yang bisa dilakukan adalah menjaga kehigienisan lingkungan, pemberian multivitamin dan nutrisi tambahan,” jelasnya.
Tambah Heru, pihaknya juga akan terus memantau kondisi gajah lain di TNTN agar kejadian serupa tidak terulang.