Pusat Pelatihan Gajah Minas Terkontaminasi Limbah Minyak, BBKSDA Riau Minta Chevron Membersihkan Limbah Tersebut

id pusat pelatihan, gajah minas, terkontaminasi limbah, minyak bbksda, riau minta, chevron membersihkan, limbah tersebut

Pusat Pelatihan Gajah Minas Terkontaminasi Limbah Minyak, BBKSDA Riau Minta Chevron Membersihkan Limbah Tersebut

Istimewa

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, meminta PT Chevron Pacific Indonesia untuk membersihkan limbah minyak yang mengkontaminasi tanah di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas di Kabupaten Siak, paling lambat pada tahun ini.

"Khusus yang berada di PLG ini menjadi sebuah kajian yang akan segera kita bahas bersama, jangan sampai kesehatan gajah kami terganggu. Kami tidak ingin kesehatan gajah-gajah binaan kami di PLG Minas terganggu adanya ceceran minyak atau tanah-tanah yang terkontaminasi minyak itu," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

PLG Minas di Kabupaten Siak merupakan pusat konservasi gajah Sumatera di bawah naungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK). Kini ada 17 ekor gajah yang mayoritas jinak berada di sana. Area tersebut merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, yang juga menjadi habitat gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) yang hidup di alam liar.

Suharyono menjelaskan, tanah yang terkontaminasi minyak sudah lama ada di area PLG Minas, dan jadi bagian dari sejarah panjang keberadaan aktivitas pertambangan minyak di Riau bahkan sebelum ada nama Chevron. Perusahaan minyak dan gas tersebut menggunakan kawasan hutan secara pinjam pakai, dan pada perkembangannya ada area hutan yang akhirnya ditetapkan pemerintah sebagai kawasan konservasi.

Dalam aktivitas pertambangan tersebut ada dampak lingkungan berupa tanah terkontaminasi minyak berada di kawasan konservasi, salah satunya di PLG Minas.

Suharyono mengatakan bahwa pimpinan Chevron dan BBKSDA Riau sudah sepakat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu segera melakukan pemulihan terhadap kondisi tanah yang terkontaminasi minyak.

"Saya tidak hafal berapa banyak titiknya, tapi salah satunya yang hari dikerjakan di dekat PLG Minas," ujar Haryono.

Ia mengatakan, BBKSDA Riau akan terus mengawasi dan mengawal proses pemulihan tanah yang terkontaminasi minyak di kawasan konservasi. Harapannya, kondisi tanah bisa pulih dan tidak terkontaminasi minyak lagi, yaitu dengan cara tanah dibersihkan dari minyak kemudian diuruk dan diganti sehingga salah satu cirinya setelah dipulihkan, tanaman bisa tumbuh dengan normal secara alami.

"Saya minta tahun ini tanah terkontaminasi minyak yang secara eksplisit terlihat di wilayah Chevron harus segera bersih. Tahun ini kita harapkan selesai," kata Suharyono.

Meski ia mengatakan, sejauh ini belum ada kajian khusus mengenai dampak tanah terkontaminasi minyak terhadap ekosistem di PLG Minas, termasuk pada kesehatan gajah-gajah binaan di sana, namun pasti pencemaran itu akan berdampak bagi alam disekitarnya.

"Katakan saja dengan bau minyak atau tanah (terkontaminasi) seperti itu, maka air yang mengalir di bawahnya akan tidak baik. Kemudian satwa yang semestinya tumbuh disitu juga tidak akan bisa, sehingga kita harapkan tidak ada dampak negatifnya," ujar Suharyono.

Sementara itu, manajemen PT Chevron Pacific Indonesia hingga kini belum memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Wartawan Antara sudah mencoba melakukan konfirmasi melalui telepon dan mengirim daftar pertanyaan melalui surat elektronik kepada tim komunikasi Chevron di Pekanbaru.