Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Chevron Pacific Indonesia melakukan pembersihan limbah minyak bumi yang mengkontaminasi tanah di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, yang juga menjadi rumah bagi 17 gajah Sumatera.
Senior Vice President PGPA PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Yanto Sianipar dalam pernyataan kepada Antara di Pekanbaru, Rabu malam, mengatakan, perusahaan senantiasa menempatkan keselamatan dan perlindungan terhadap manusia dan lingkungan di Provinsi Riau sebagai prioritas utama.
"Sebagai kontraktor dari Pemerintah Indonesia, PT CPI melakukan kegiatan pembersihan pada permukaan tanah di PLG Minas yang terdampak dari operasi di masa lalu," katanya.
PLG Minas di Kabupaten Siak merupakan pusat konservasi gajah Sumatera di bawah naungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK). Kini ada 17 ekor gajah yang mayoritas jinak berada di sana. Area tersebut merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, yang juga menjadi habitat gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) liar.
Yanto Sianipar belum bersedia menjawab berapa banyak tanah yang terkontaminasi minyak, dan apakah limbah yang mengontaminasi tanah di PLG Minas tergolong limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Ia hanya mengatakan dampak limbah itu masih dikaji.
Ia menjelaskan pekerjaan lapangan yang tengah dilakukan tersebut meliputi identifikasi area yang terdampak, pembersihan (clearing and grubbing), dan pembersihan paparan minyak bumi yang terdapat di permukaan.
"Tanah yang terpapar dimasukkan dalam kantong khusus dan dibawa ke fasilitas pengelolaan limbah berizin yang telah disetujui," katanya.
Kegiatan tersebut dimulai sejak Agustus 2018 setelah beberapa bulan proses perencanaan, koordinasi, dan persetujuan dari SKK Migas dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau khususnya UPT KPHP Minas Tahura. Kegiatan di PLG Minas dilaksanakan dengan arahan dan persetujuan DLHK Riau UPT KPHP Minas Tahura.
Sebelumnya, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, mengatakan pihaknyalah yang meminta Chevron untuk melakukan pembersihan dan pemulihan tanah terkontaminasi minyak tersebut.
Ia mengatakan bahwa pimpinan Chevron dan BBKSDA Riau sudah sepakat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, agar perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu segera melakukan pemulihan terhadap kondisi tanah yang terkontaminasi minyak tersebut.
"Khusus yang berada di PLG ini menjadi sebuah kajian yang akan segera kita bahas bersama, jangan sampai kesehatan gajah kami terganggu. Kami tidak ingin kesehatan gajah-gajah binaan kami di PLG Minas terganggu adanya ceceran minyak atau tanah-tanah yang terkontaminasi minyak itu," katanya.
Meski ia mengatakan sejauh ini belum ada kajian khusus mengenai dampak tanah terkontaminasi minyak terhadap ekosistem di PLG Minas, termasuk pada kesehatan gajah-gajah binaan di sana, namun pasti pencemaran itu akan berdampak bagi alam disekitarnya.
"Katakan saja dengan bau minyak atau tanah (terkontaminasi) seperti itu, maka air yang mengalir di bawahnya akan tidak baik. Kemudian satwa yang semestinya tumbuh di situ juga tidak akan bisa, sehingga kita harapkan tidak ada dampak negatifnya," ujar Suharyono.