Penuh perjuangan, pengiriman logistik Pemilu di SM Rimbang Baling Riau andalkan perahu

id pemilu 2019,distribusi logistik pemilu 2019,suaka margasatwa rimbang baling Riau,berita riau terbaru,berita riau terkini,berita riau antara

Penuh perjuangan, pengiriman logistik Pemilu di SM Rimbang Baling Riau andalkan perahu

Sejumlah petugas memasukkan kotak suara ke dalam perahu saat distribusi logistik Pemilu 2019 di Sungai Subayang menuju Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (15/4/2019). (PPK Kampar Kiri Hulu)

Kampar, Riau (ANTARA) - Pengiriman logistik Pemilu 2019 ke permukiman warga di daerah terisolir di Provinsi Riau butuh perjuangan ekstra. Bahkan, panitia penyelenggara untuk pengiriman ke dalam kawasan Suaka Margasatwa (SM) Bukit Rimbang Baling di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sebagian besar hanya bisa mengandalkan moda transportasi perahu lewat sungai.

"Ada 20 desa yang berada di Suaka Margasatwa Rimbang Baling," kata Anggota Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Kampar Kiri Hulu, Zurfiah, ketika dihubungi ANTARA, dari Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan sebenarnya ada 24 desa yang berada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, namun 20 desa di masuk kategori terisolir karena berada di suaka margasatwa. Jumlah pemilih di kecamatan itu mencapai 7.615 orang, yang akan memilih di 41 tempat pemungutan suara (TPS).

Baca juga: 3.457 napi dan tahanan di Riau terdaftar ikut Pemilu

Di suaka margasatwa hanya ada delapan desa yang bisa dijangkau dengan jalan darat, dan itu pun masih berupa jalan tanah. Pengiriman logistik baru kelar dalam dua hari karena lokasinya sampai ke perbatasan Riau-Sumatera Barat.

Sedangkan 12 desa lainnya hanya bisa dijangkau dengan perahu kayu yang warga setempat menyebutnya "jonson". Akses satu-satunya harus melawan arus Sungai Subayang ke arah hulu.

"Ada kendala pada pengiriman tanggal 15 April lalu karena semalaman hujan membuat air sungai pasang. Kami terpaksa menunggu dua jam baru bisa berangkat dengan perahu jonson," katanya.

Baca juga: Caleg Gerindra Riau diduga politik uang tertangkap dengan uang Rp506 juta

Dalam proses distribusi, lanjutnya, setiap kotak suara dibungkus dengan kantong plastik kemudian dibungkus lagi dengan terpal di perahu dan diikat sekelilingnya. Tujuannya agar tidak rusak terkena air dan menghindari risiko terjatuh ke sungai.

"Alhamdulillah, pengiriman sudah selesai ke desa dan dikawal polisi," katanya.

Ia mengatakan, antusiasmewarga untuk mengikuti Pemilu diperkirakan cukup tinggi, meski mereka tinggal di daerah terisolir. Berkaca pada Pemilihan Bupati Kampar tahun 2017, lanjutnya, partisipasi pemilih saat itu hampir mencapai 80 persen.

"Warga sudah tahu ada Pemilu dan antusias warga besar. Apalagi persiapan Pemilu tahun ini cukup panjang," katanya.

Baca juga: Mahkamah Konstitusi tolak permohonan aturan pengumuman hitung cepat