Daging Ilegal Asal India Ancam Kesehatan

id daging ilegal, asal india, ancam kesehatan

Dumai, 22/8 (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Dumai, Riau, menghimbau masyarakatnya untuk berhati-hati dalam mengonsumsi daging karena ada daging ilegal asal India yang dapat menganggu kesehatan manusia.

Wakil Wali Kota Dumai, Agus Widayat di Dumai, Minggu, mengatakan, peredaran daging ilegal itu harus dicegah karena mengancam kesehatan masyarakat.

Menurut dia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Peternakan dan Dinas Pasar harus menelusuri kasus daging sapi seludupan asal India.

"Penelusuran dilakukan untuk mencari kebenaran apakah daging sapi seludupan itu sebelumnya pernah masuk dan dipasarkan disejumlah pasar modern dan tradisonal Kota Dumai atau tidak," kata Agus Widayat.

Ia menjelaskan, penelusuran asal muasal daging ilegal itu untuk mengurangi keresahan masyarakat atas maraknya penyeludupan daging sapi asal India yang sempat ditangkap oleh Satuan Polisi Air (Satpolair) Dumai pada Jumat (20/8).

Agus mengakui terkejut sekaligus prihatin ketika pertamakali mendapatkan informasi penangkapan 50 kilogram daging sapi India itu.

Atas peristiwa penangkapan itu, ia mengimbau kepada masyarakat Dumai agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi daging.

"Belilah daging di tempat yang biasa mereka berlangganan dan cek kondisi daging yang akan dibeli untuk dikonsumsi," paparnya.

Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai ini, efek dari kondisi daging yang telah membusuk ataupun diberi formalin dan zat pewarna sangat membahayakan kesehatan, diantaranya bisa menyebabkan kanker.

"Jelas dalam upaya penyeludupan itu, daging yang dikirimkan pasti bukan daging sehat, arti kata telah busuk atau dicampur pengawet jenis formalin. Sekali lagi saya imbau agar masyarakat berhati-hati membeli daging. Sebelum membeli, periksa baik-baik karena efeknya sangat bahaya untuk kesehatan," ucapnya.

Sebelumnya, pada penggagalan upaya penyeludupan itu, selain mengamankan barang bukti berupa daging sapi seberat 50 kilogram, polisi juga mengamankan tersangka yang diduga kuat sebagai pemiliknya.

Kepala Satuan Polair Dumai AKP Hanafi mengatakan, penggagalan upaya penyeludupan daging impor itu berawal dari kecurigan pihaknya terhadap kapal kayu tanpa nama yang membawa sembako, dari Kota Batam, Kepulauan Riau.