ACT Salurkan Sumur Wakaf untuk Air Bersih Daerah Terpencil Riau

id ACT, air bersih, Riau, Rokan Hilir

ACT  Salurkan Sumur Wakaf untuk Air Bersih Daerah Terpencil Riau

Pembangunan sumur wakaf ACT di Provinsi Riau (Dokumentasi ACT Pekanbaru untuk Antaranews/19.)

Selama ini masyarakat desa terpaksa membeli untuk mendapat air bersih, seharga Rp2.500 per jerigen
Pekanbaru (Antaranews Riau) - Organisasi relawan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Riau membangun sumur bor melalui program "Sumur Wakaf" untuk mengatasi masalah ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat terpencil di wilayah Desa Sekeladi, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir.

Humas ACT Riau, Wahyu Fitra Suryanda kepada Antara di Pekanbaru, Kamis mengatakan pembangunan sumber air bersih sangat penting dilakukan mengingat masyarakat desa selama ini kesulitan dan terpaksa mengeluarkan uang untuk mendapat air layak pakai.

"Selama ini masyarakat desa terpaksa membeli untuk mendapat air bersih, seharga Rp2.500 per jerigen," katanya.

Baca juga: Gerakan #SedekahDariSampah Pekanbaru Himpun Rp13,5 juta untuk Korban Bencana Palu-Donggala

Untuk itu, melalui donasi Global Wakaf ACT, pembangunan sumur yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat dilakukan.

Pembangunan sendiri saat ini telah selesai dilakukan, dan masyarakat dapat menikmati sumber air bersih dengan gratis.

"Semoga upaya kami bisa membantu memecahkan permasalahan air bersih di Desa Sekeladi. Sehingga uang yang biasa digunakan untuk membeli air, bisa dialihkan untuk keperluan lainnya yang lebih penting," jelasnya.

Selain di Rokan Hilir, Wahyu mengatakan ACT juga telah membangun sumber air bersih di 12 desa di Provinsi Riau. Dia mengatakan pembangunan tersebut difokuskan di daerah terpencil dengan mayoritas tingkat ekonomi masyarakat lemah.

Selain itu, fokus pembangunan air bersih juga dilakukan di wilayah pesisir, seperti Rokan Hilir, Meranti, dan Pelalawan.

Baca juga: ACT Bantu Daerah Kekeringan Dengan Membangun 182 Sumur

Dia mengatakan bagi sebagian masyarakat Riau, terutama yang tinggal di pedesaan, ketersediaan air bersih masih menjadi masalah yang sulit dipecahkan. Kemudian, tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah juga menjadi beban tersendiri untuk memperoleh air bersih dengan cara membeli.

"Contohnya kemarin kita bangun di Pelalawan, masyarakat di sana banyak yang menjadi petani kelapa. Sementara harga perbutir kelapa Rp500. Untuk mendapat air bersih juga harus beli, jadi kami tergerak untuk membantu mereka," tuturnya.

Ke depan, dia mengatakan akan berupaya membangun lebih banyak sumber air bersih, terutama bagi masyarakat desa yang tinggal di wilayah terpencil dengan ekonomi menengah ke bawah.

Selain itu, dia juga berharap donasi masyarakat melalui Global Wakaf ACT untuk dapat membantu meringankan beban warga yang membutuhkan uluran tangan.

Baca juga: BMKG: Pesisir Riau rawan kebakaran hutan dan lahan