Al Amin
Selatpanjang, (Antarariau.com) - Sekelompok orang mengatasnamakan Laskar Muda Melayu Riau (LM2R) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Meranti dan DPRD Jalan Dorak Selatpanjang, Senin (14/5).
Massa aksi menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti membatalkan pembelian mobil dinas baru untuk Bupati Irwan karena dinilai mubazir dan tidak tepat di tengah kondisi ekonomi daerah yang lesu.
"Kami ingin mendengar alasan urgensi pengadaan mobil dinas dan itu harus langsung bupati yang mengatakan," ujar kordinator aksi Jefrizal.
Dia juga sempat menuduh bahwa membangun negeri merangkai pulau sesuai visi Bupati Irwan hanya mimpi manis, bahkan penghargaan WTP lima kali berturut-turut yang diraih Pemkab Meranti menurut massa layak dipertanyakan.
"Yang ada hanya kegagalan pembangunan, ini malah minta mobil baru," sindirnya.
Bupati Irwan saat didatangi massa aksi sedang melakukan kegiatan lain sehingga mendelegasikannya kepada Sekretaris Daerah Yulian Norwis.
"Pak bupati sudah tahu jika hari ini ada massa aksi yang ingin menyampaikan aspirasi, namun hari ini beliau menjadi saksi nikah, makanya dia mendelegasikan kepada saya," kata Sekda.
Sekda mengatakan pengadaan mobil itu sudah sesuai dengan PMK 76/ 06/2015 tentang standar barang dan standar kebutuhan barang milik negara berupa alat angkutan darat bermotor dinas operasional jabatan dalam negeri.
"Pengadaannya sudah dua tahun kita tunda, kalau mobil yang dipakai sekarang itu masa jabatan periode lama, dan sudah seharusnya diganti," ungkap Sekda.
Sekda merincikan bahwa mobil dinas bupati nantinya berjenis Jeep 2500 CC dengan merek Range Rover dan untuk wakil Bupati merek Pajero serta satu unit mobil merek Fortuner untuk mobilitas pejabat lainnya.
"Untuk mobil bupati sudah masuk kedalam tahap lelang, sedangkan untuk wakil bupati belum, karena e katalog nya belum keluar. Adapun total anggaran untuk ketiga mobil itu Rp 3,5 miliar," kata Sekda.
Ketua DPRD Kepulauan Meranti Fauzi Hasan mengatakan pengadaan mobil dinas jabatan bupati sudah sesuai dengan mekanisme dan tidak ada masalah.
"Baru tahun ini kita setujui karena mendapat dana insentif dari penghargaan WTP 5 kali berturut turut sebesar Rp 36,280 miliar," ujar Fauzi.
Ketua DPC PAN Meranti itu juga sempat menyinggung kalau aksi tersebut bernuansa politik karena kordinator aksi adalah salah satu Caleg.
"Demonstrasi ini panggung politik untuk dia, walaupun Pileg masih lama, tapi dia sudah mulai duluan, mudah mudahan dia naik," katanya.
Setelah gagal menemui bupati massa yang kemudian berorasi di Kantor DPRD sebelum membubarkan diri dengan tertib. Aksi dari tujuh orang massa ini berjalan damai dengan dikawal sekitat 60 petugas dari Polres Meranti.
***2***
Berita Lainnya
Aktivis Mahasiswa Ancam Demonstrasi Tuntut Swastanisasi PLN
23 December 2014 12:28 WIB
Aktivis Geram Gelar Demonstrasi Tuntut Kebebasan Pedagang
14 January 2013 14:34 WIB
Puluhan Guru Demonstrasi Tuntut Mundur Kepsek
20 January 2011 22:34 WIB
Enggan menuai kritik, Pekanbaru batalkan pembelian mobil listrik mewah
05 April 2023 6:28 WIB
Batalkan kontrak pembelian kapal selam, Australia bayar Rp8,5 triliun ke Prancis
11 June 2022 13:55 WIB
Viral, petugas Dishub Jakarta terbawa di kap mobil
05 January 2024 9:58 WIB
Mobil ditumpangi Wakil Bupati Siak kecelakaan
08 March 2023 20:34 WIB
Bupati Kampar uji coba tol Pekanbaru-Bangkinang dengan mobil dinas
27 October 2022 16:59 WIB