Pekanbaru (Antarariau.com) - Aktivis mahasiswa dari Universitas Riau mengancam menggelar aksi demonstrasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) karena terus memberlakukan pemadaman bergilir bagi puuhan ribu pelanggan rumah tangga.
"Kami juga mendesak pemerintah agar melepas Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari daftar perusahaan negara (swastanisasi) mengingat kinerja yang belum baik terbukti masih terjadinya pemadaman listrik di berbagaia wilayah di Riau. PLN selama ini tercatat sebagai perushaaan milik negara, seharusnya melayani masyarakat dengan baik," kata Yopi Pranoto, aktivis mahasiswa Universitas Riau kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Seharusnya, lanjut dia, PLN juga melakukan investasi besar terhadap fasilitas pelayanan kelistrikan, seperti pembangunan pembangkit yang memadai.
Selama ini, lanjut dia, pemadaman bergilir masih berlanjut yang artinya harus ada evaluasi di "tubuh" perusahaan tersebut.
"Kami akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran jika pemadaman masih terus berlanjut," katanya.
Menurut dia, selama ini PLN telah mendapatkan laba yang lumayan besar, seharusnya hal itu diimbangi dengan perencanaan yang matang bagaimana agar kebutuhan energi tapat tetap terpenuhi dan tidak selalu devisit.
Sebelumnya dikabarkan PT PLN (Persero) telah berhasil meraup laba bersih Rp12,3 triliun di semester I-2014 atau melonjak 158 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain dari untung selisih kurs, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) listrik itu juga mendapat keuntungan dari naiknya tarif dasar listrik (TDL) yang juga naik beberapa kali tahun ini.
Menurut catatan, saat ini PLN melayani 54 juta pelanggan listrik di Indonesia atau yang terbesar di dunia sebagai perusahaan layanan energi kelistrikan.
"Seharusnya laba yang begitu besar dapat meningkatkan investasi pembangkit agar jangan sampai devisit terus terjadi, khususnya di daerah Riau yang katanya kaya raya ini," kata dia.
Dalam beberapa pekan terakhir dipenghujung tahun 2014, PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) telah melakukan berulang kali pemadaman bergilir dengan alasan pemeliharaan rutin.
Seperti kata Humas PLN Cabang Pekanbaru Abdul Havis, pemadaman bergilir telah dilakukan pada 9 hingga 14 Desember 2014 dengan alasan pemeliharaan rutin.
Ketika itu, PLN WRKR memadamkan listrik ratusan ribu pelanggan selama delapan jam/hari untuk satu kawasan yang mendapat "jatah" pemadaman.
Kemudian perusahaan tersebut kembali melakukan pemadaman bergilir dengan durasi dua jam/hari dimulai pada beberapa hari lalu dan katanya akan terus berlangsung hingga 24 Desember 2014.
"Pemadaman bergilir kali ini hanya untuk pelanggan yang ada di Pekanbaru," katanya.
Kebijakan pemadaman bergilir yang diberlakukan PLN WRKR kali ini bukan yang pertama dilakukan di sepanjang 2014.
Akibatnya sejumlah kalangan masyarakat mengaku kecewa, terlebih pemadaman listrik selalu dilakukan setelah dan akan dilakukannya kenaikan tarif dasar listrik. ***
Berita Lainnya
Aktivis Mahasiswa Ancam Demo PLN
23 December 2014 20:55 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB