Wako Pekanbaru: 85 Persen Kebutuhan Sayur Sudah Dipasok Petani Lokal

id wako pekanbaru, 85 persen, kebutuhan sayur, sudah dipasok, petani lokal

Wako Pekanbaru: 85 Persen Kebutuhan Sayur Sudah Dipasok Petani Lokal

Pekanbaru (Antarariau.com) - Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT menyatakan bahwa petani-petani di ibu kota Provinsi Riau tersebut berhasil menguasai 80-85 persen kebutuhan pasar dikota tersebut.

"Saat ini 80 sampai 85 persen kebutuhan sayuran Pekanbaru dipasok petani kita," kata Firdaus di Pekanbaru, Rabu.

Untuk itu, dia mengatakan bahwa hal tersebut perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan. Ia menuturkan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru juga terus memberikan dukungan untuk menunjang produktivitas petani lokal.

Firdaus menyebut bahwa terdapat perbedaan antara bertani di kota dengan di desa. Sebagai bentuk dorongan, dia lebih memilih menyebut petani kota sebagai entrepreneur. Perbedaan itu, tuturnya dari segi ketersediaan lahan dan membutuhkan teknologi terapan unggul.

"Melalui APBD kita, kemudian CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) selalu ada untuk mendukung petani lokal. APBN begitu juga, seperti kemarin kita serahkan bantuan alat mekanisasi pertanian ke para petani," tuturnya.

Melengkapi Firdaus, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru, El Syabrina mengatakan bahwa jenis sayuran yang mampu dipasok petani lokal merupakan jenis tanaman dataran rendah. Diantaranya seperti pare, sawi, kangkung dan lainnya.

Sementara khusus untuk cabai, bawang dan tanaman dataran tinggi lainnya, saat ini pasokan lebih banyak dari luar Provinsi. Namun, dia mengatakan para petani di Pekanbaru berhasil menjadi penyangga pasokan tersebut.

"Alhamdulillah untuk sayuran dataran rendah sudah bisa memasok sendiri dari petani kita. Memang ada beberapa komoditas tanaman dataran tinggi yang masih dari provinsi tetanga," urainya.

Lebih jauh, El mengatakan bahwa Pemko Pekanbaru terus mendorong para petani untuk mengembangkan sentra agrowisata. Menurut dia, keberadaan sentra agrowisata di Kota Pekanbaru cukup minim. Padahal, pasarnya begitu besar.

"Ini potensi besar Agrowisata, selain bertani, teman-teman petani kita dorong untuk ke sana. Kita terus lakukan sosialisasi dan siap berikan pendampingan," tuturnya.