Siak (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Siak melakukan pengecekan terhadap makanan berbuka puasa atau takjil yang dijual pedagang di pasar ramadan, untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
"Dari hasil uji kualitas makanan, semuanya negatif dari bahan berbahaya seperti rodhamin B, formalin, boraks, serta zat pewarna," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, Syaripuddin, Jumat.
Dia menyebutkan, ada 12 sampel makanan yang diambil secara acak di pasar "beduk" kecamatan Siak untuk melihat kandungan yang terdapat dalam makanan dan minuman tersebut.
"Dari seluruh sampel makanan yang diuji, semuanya negatif mengandung bahan pengawet dan zat pewarna," ungkapnya.
Ia mengatakan uji sampel ini juga akan dilakukan di Kecamatan lainnya yang ada dikabupaten Siak, guna mengantisipasi adanya penggunaan bahan-bahan berbahaya pada makanan yang dijajakan selama bulan Ramadhan.
Dia juga mengimbau, para pedagang tetap jujur dan menjaga kualitas makanan yang dijual. Begitu juga dengan masyarakat agar lebih selektif dan tetap berhati-hati dalam membeli takjil untuk berbuka puasa.
"Masyarakat untuk tidak memilih makanan dengan warna yang mencolok karena warna yang mencolok dicurigai mengandung rodhamin B," jelasnya.
Dia menjelaskan rhodamin B tersebut perlu diwaspadai karena biasanya digunakan untuk nahan pewarna tekstil yang dapat membahayakan kesehatan konsumen apabila dikonsumsi terlebih dalam jangka panjang.
Berita Lainnya
Dinkes Siak gelar jambore kader posyandu
16 November 2024 21:32 WIB
Dinkes Siak bawa dokter spesialis saat Bujang Kampung setiap Jumat
05 July 2024 22:47 WIB
Dinkes Siak : Cegah stunting dari hulu ke hilir
30 August 2023 20:09 WIB
Capaian vaksinasi booster baru 19,4 persen, ini upaya Dinkes Siak
27 April 2022 20:25 WIB
Kapolres Meranti dorong Dinkes capai target 1100 vaksin per hari
31 August 2021 20:28 WIB
COVID-19 di Siak bertambah 55 pasien sembuh
13 June 2021 22:23 WIB
COVID-19 Siak naik, Dinkes imbau tingkatkan kewaspadaan
22 May 2021 20:50 WIB
Realisasi anggaran COVID-19 Diskes Siak capai 70 persen
25 August 2020 17:25 WIB