Siak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Siak meminta kesungguhan para kader pos pelayanan terpadu, bidan, penyuluh kesehatan, penghulu (kepala desa) dan camat dalam mencegah stuntingdari hulu ke hilir dengan terlibat langsung dalam penanganannya.
Pelaksana Tugas Dinkes Siak, Fauzi Asni dalam kegiatan diseminasi dan rencana tindak lanjut audit kasus stuntingKabupaten Siak tahun 2023, Rabu mengatakan berbagai upaya harus dilakukan untuk menurunkan angka stunting. Baik melalui edukasi bagi ibu hamil dan menyusui, melalui kunjungan rumah dan rujukan balita stunting.
"Berikan pengetahuan ibu hamil dan menyusui, edukasi melalui kunjungan rumah dan rujukan balita stunting. Intinya cegah stunting dari hulu ke hilir,” katanya.
Hal tersebut perlu dilakukan karena prevalensi stunting Kabupaten Siak pada 2023 ini masih 23 persen. Meningkat dari tahun sebelumnya yang 17 persen.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kasus stunting tidak mengenal miskin atau kaya. Faktanya kata dia keluarga kaya pun ditemukan stunting berdasarkan temuan kader posyandu.
“Kader Posyandu kita menemukan kasus seperti itu, dia keluarga ekonomi menengah ke atas. Tapi karena pola asuh yang salah, setelah dicek anaknya stunting,” ujarnya.
Sebaliknya di Kampung Penyengat yang jauh malah tidak ditemukan kasus tengkes dan gizi buruk. Meskipun mereka hanya makan ikan lomek, namun anak-anak di sana vitamin dan protein cukup karena itu ikan laut.
Maka dari itu perlu menyiapkan sumber daya manusia yang handal masalah gizi buruk, kemiskinan ekstrim dan stunting yang belum selesai. Karena kuncinya terdapat pada pendampingan.
"Terdapat empat tahapan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenaikan angka stunting, yaitu dengan membentuk tim audit, pelaksanaan audit, diseminasi dan evaluasi kasus stunting,” sebutnya.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Mempura, dr Liza menyampaikan kendalanya yang sulit memantau anak yang terkena stunting. Bahkan anak yang nyata-nyatanya stunting tapi susah untuk ke posyandu.
“Kami dihadapkan dengan persoalan, ibu yang memiliki balita enggan datang ke posyandu untuk timbang. Bahkan yang terindikasi stunting saja, sulit untuk datang ke posyandu,” singkatnya.
Berita Lainnya
Dinkes Siak bawa dokter spesialis saat Bujang Kampung setiap Jumat
05 July 2024 22:47 WIB
Capaian vaksinasi booster baru 19,4 persen, ini upaya Dinkes Siak
27 April 2022 20:25 WIB
Kapolres Meranti dorong Dinkes capai target 1100 vaksin per hari
31 August 2021 20:28 WIB
COVID-19 di Siak bertambah 55 pasien sembuh
13 June 2021 22:23 WIB
COVID-19 Siak naik, Dinkes imbau tingkatkan kewaspadaan
22 May 2021 20:50 WIB
Realisasi anggaran COVID-19 Diskes Siak capai 70 persen
25 August 2020 17:25 WIB
Kasus COVID-19 Riau bertambah karena penambahan dari Siak
19 July 2020 18:05 WIB
Alat ISPU rusak, Dinkes Siak antisipasi jerebu Karhutla andalkan pandangan mata
20 March 2019 16:41 WIB