Dinkes Siak bawa dokter spesialis saat Bujang Kampung setiap Jumat

id Bujang Kampung Siak, dinkes Siak, dokter spesialis

Dinkes Siak bawa dokter spesialis saat Bujang Kampung setiap Jumat

Kadinkes Siak, dokter spesialis dan pasien saat Bujang Kampung. ANTARA/Bayu Agustari Adha

Siak, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menempatkan dokter spesialis di kampung (desa) pada saat kegiatan "Bupati dan Wakil Bupati Bekerja dan Ngantor di Kampung" (Bujang Kampung) yang dilakukan setiap Jumat di daerah setempat.

Kepala Dinkes Siak, dr. Benny Chairuddin menyampaikan pihaknya berpartisipasi dalam kegiatan Bujang Kampung dengan memberikan pelayanan kesehatan. Di antaranya dengan membawa dua dokter spesialis dan satu dokter umum, serta pengecekan laboratorium.

"Yang paling penting adalah pelayanan dasar, jadi dokter spesialis anak dan dokter spesialis kandungan kami bawa ke sini. Karena kami ingin angka kesakitan dan kematian ibu dan anak karena persalinan dan kelahiran bisa dihindari dari awal," katanya di Kegiatan Bujang Kampung di Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, Jumat.

Untuk itu, lanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan mulai dari yang baru menikah dan hamil terus dipantau supaya tidak terjadi angka kesakitan ibu yang tinggi. Dia bersyukur bahwa Kabupaten Siak angka kematian tersebut jauh menurun dan terbaik se-Provinsi Riau dan mendapatkan penghargaan tingkat nasional.

Selain memberikan pelayanan dokter, pihaknya juga menyediakan pengecekan laboratorium untuk gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan asam urat. Hal ini untuk mendeteksi apakah ada masyarakat yang memiliki riwayat penyakit gula, hipertensi, asam urat, dan kolesterol tinggi.

"Jadi kita bisa dapatkan data masyarakat yang bisa dideteksi dan jika berisiko tinggi dapat ditangani dengan cepat," ucapnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Kandungan yang hadir, dr. Boby Hartanto Sp.OG menyampaikan warga kampung antusias dengan layanan kesehatan yang dihadirkan. Dalam satu hari itu menurutnya bisa ada 25-30 pasien yang datang.

"Kita menyediakan layanan USG bagi pasien hamil dan non hamil seperti cek KB Ayudi. Tapi pada umumnya mengecek kehamilan, berapa usianya, berat badan dan apakah bisa lahiran normal atau operasi," ungkapnya.

Dia tidak menampik bahwa memang suasana berbeda saat dirinya praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafian Siak dengan saat kegiatan Bujang Kampung ini. Pasalnya pasien terlihat lebih senang karena tak perlu jauh-kaih datang ke RS dan gratis juga.

Salah satu pasien, warga Jatibaru, Uriva mendapatkan layanan USG untuk mengecek alat KB Ayudi. "Biasanya periksa di rumah sakit, tapi sekarang saya manfaatkan bujang kampung, gratis," sebutnya.