Pertama di Sumatera, RS Awal Bross operasi lutut robotik kepada dua pasien

id Operasi lutut total, operasi sistem robotik, RS awal bross

Pertama di Sumatera, RS Awal Bross operasi lutut robotik kepada dua pasien

CEO Tawada Healthcare, Satrija Sumarkho, dr. Roy Lisang, Sp.OT (K) Hip & Knee, CEO Awal Bros Group, Arfan Awaloeddin dan dr. Muhammad Ihsan, Sp.OT (K) Hip & Knee usai member keterangan pers di RS Awal Bross Sudirman. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Pekanbaru, (ANTARA) - Rumah Sakit Awal Bross Groupdi Pekanbaru berhasil melakukan operasi pergantian lutut total kepada dua pasien dengan bantuan robot atau secara robotik yang digadang-gadang sebagai yang pertama di Pulau Sumatera.

Chief Executive Officer RS Awal Bros Group, Arfan Awaloeddin mengatakan hadirnya teknologi Robotic Orthopedic "Core of Real Inteligent" (CORI) di RS Awal Bros Group merupakan bagian dari strategi besar grup rumah sakit dalam mengembangkan Center of Excellence Orthopedic & Joint Replacement, yang memadukan keahlian subspesialis dengan teknologi medis terkini.

“Kami ingin memastikan pasien di Riau dan sekitarnya dapat mengakses teknologi medis setara rumah sakit internasional tanpa harus berobat ke luar negeri,” kata dia dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat malam.

Lebih lanjut melalui kegiatan ini, RS Awal Bros Group ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini gangguan sendi lutut. Selain juga memperkenalkan manfaat teknologi robotik yang kini memungkinkan tindakan operasi lebih presisi, aman, dan efisien.

"Kehadiran sistem CORI Robotic Orthopedic menjadi bukti komitmen RS Awal Bros Group dalam menghadirkan inovasi nyata bagi kualitas hidup pasien, dari nyeri lutut menuju mobilitas yang lebih baik," ujarnya.

Menurutnya ada peningkatan yang signifikan terhadap kasus nyeri lutut dan cedera sendi pada usia lanjut. Akan tetapi banyak masyarakat memilih berobat ke luar negeri padahal di Pekanbaru punya dokter yang kualitasnya bagus.

Makanya dia bersama distributor alat kesehatan Tawada Healthcare yang menyediakan robotik ini ingin lebih mendekatkan diri ke masyarakat. Terlebih lagi sejatinya telah banyak inovasi di RS Awal Bross mulai dari kedokteran nuklir, onkologi, dan jantung bahkan sudah ribuan kisah sukses Kesehatan.

Sementara itu, CEO Tawada Healthcare, Satrija Sumarkho menyampaikan pihaknya merupakan penyedia alat kesehatan di Indonesia. Sebanyak 70-80 persen peralatan rumah sakit sudah disuplainya mulai dari labor, radiologi, ruang oprasi, jantung, dan lainnya.

“Selama 25 tahunan sejak RS Awal Bros berdiri, Tawada Healthcare telah bermitra dengan RS Awal Bros dalam menghadirkan solusi kesehatan bagi masyarakat, dan kini bersama menghadirkan teknologi Robotic Ortopedi - CORI sebagai jawaban atas kebutuhan akan penanganan gangguan sendi lutut yang lebih akurat dan presisi," ungkapnya.

CORI Robotic Surgical System lanjutnya merupakan teknologi robotik bedah lutut generasi terbaru dari Smith+Nephew yang memungkinkan dokter melakukan operasi dengan tingkat akurasi, presisi, dan personalisasi yang sangat tinggi.

Robot CORI bekerja dengan memindai anatomi lutut pasien secara 3D dan real-time langsung di ruang operasi, tanpa perlu CT scan sebelumnya.Sistem ini membantu dokter menempatkan implan lutut dengan posisi optimal, menyesuaikan bentuk anatomi setiap individu, sehingga hasilnya lebih natural dan masa pemulihan lebih cepat.

Dua dokter ortopedi subspesialis Hip & Knee RS Awal Bros Pekanbaru dr. Muhammad Ihsan, Sp.OT (K) Hip & Knee dan dr. Roy Lisang, Sp.OT (K) Hip & Knee, turut berbagi pengalaman klinis mereka dalam melakukan prosedur Total Knee Replacement(TKR) dengan bantuan teknologi robotik.

Dikatakan dr Roy pada Jumat (31/10) dari pagi dirinya sudah melakukan tindakan operasi dua orang pasien. Penggunaan robotik memberikan presisi yang lebih baik dibanding tindakan konvensional.

"Terutama soal personalisasi in plan yang digunakan, kita dapat gambaran 3 dimensi sehingga in plan dipasang lebih tepat dan pemulihan bisa lebih cepat. Dengan bantuan robotik bisa mendapatkan posisi yang jauh," ucapnya.

Lebih jauh dr. Ihsan mengutarakan bahwa dua operasi tersebut merupakan gangguan fungsi lutut sudah lanjut. Teknik fisioterapi tidak merespon lagi terutama pada orang tua yang sudah mengalami rekonstruksi fungsi panggul.

"Kalau robotik ini dibimbing, ada asistennya robot yang miliki pandangan 3 dimensi. Itu yang tak didapatkan dokter bedah, mengetahui kondisi jaringan lunaknya. Karena operasi pergantian lutut sangat tergantung pada presisi untuk mendapatkan visualisasi yang bagus. Tak hanya kondisi tulang tapi juga jaringan," ulasnya.

Namun begitu dia menekankan bahwa penggunaan robotik ini bukan bukan berarti tidak memerlukan dokter bedah. Akan tetapi robot ini adalah asisten yang memiliki tingkat kejeniusan yang tinggi sehingga pasien mendapat hasil baik, pendarahan tak banyak, tak ada nyeri yang hebat serta bisa mobilisasi segera dan tes fungsi lutut.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.