Krisis beras, Pemkab Meranti all out salurkan bantuan dan tekan harga

id Pemkab Meranti ,Kepala DKPP Meranti,Beras langka di Meranti ,Krisis beras di Meranti

Krisis beras, Pemkab Meranti all out salurkan bantuan dan tekan harga

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kepulauan Meranti, Ifwandi menyerahkan secara simbolis beras SPHP berat 5 kilogram dengan harga terjangkau kepada salah seorang warga, Kamis (14/8/2025). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti bergerak cepat merespons kelangkaan beras yang belakangan dirasakan warga.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), pemkab menggandeng Bulog Cabang Bengkalis untuk menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai bagian dari operasi pasar.

Kepala DKPP Meranti, Ifwandi mengatakan, program ini dimulai sejak Rabu kemarin, setelah Bulog menyalurkan 10 ton beras. Komoditas itu langsung dibagikan di lima desa dan satu kelurahan yakni, Desa Banglas, Banglas Barat, Insit, Gogok, Maini, dan Kelurahan Selat Panjang Kota.

“Masyarakat terlihat antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau,” ujarnya.

Ifwandi memastikan GPM tidak berhenti di tahap awal. Dalam waktu dekat, pasar murah akan kembali digelar di Desa Mekong, Batang Malas, Kundur, Kampung Balak, dan Mengkikip.

“Pemkab juga menyiapkan langkah lanjutan agar Bulog terus memberi pasokan hingga harga dan ketersediaan beras di pasaran kembali normal,” katanya.

Tidak hanya mengandalkan operasi pasar, Pemkab Kepulauan Meranti juga tengah menyalurkan bantuan pangan dari pemerintah pusat. Bantuan ini berupa beras gratis sebanyak 608 ton untuk 30 ribu kepala keluarga.

"Setiap keluarga menerima 20 kilogram beras untuk periode Juni dan Juli, dengan distribusi yang dilakukan berdasarkan data penerima dari Dinas Sosial," jelasnya.

Ifwandi menegaskan, bantuan pangan gratis ini berbeda dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual Bulog seharga Rp13.000 per kilogram atau Rp65.000 per kemasan 5 kilogram.

“Beras SPHP dijual murah untuk menstabilkan harga, sementara bantuan pangan gratis diberikan tanpa biaya bagi warga penerima manfaat,” jelasnya.

Menurut Ifwandi, berbagai langkah ini merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah keresahan warga akibat kelangkaan beras.

Ia berharap upaya terpadu antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan Bulog dapat membantu masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga hingga kondisi kembali normal.

“Pasar murah akan terus digelar sampai kondisi pasokan stabil. Pemerintah hadir memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi,” tegasnya.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.