Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat periode Januari-September 2016 impor non migas Riau terutama berasal dari Tiongkok mencapai angka terbesar yaitu 223,94 juta dolar AS.
"Besaran nilai impor asal Tiongkok memberikan kontribusi sebesar 26,61 persen dari 10 negara pemasok barang impor non migas ke Riau selama periode yang sama," kata Kepala BPS Riau Aden Gultom di Pekanbaru, Jumat.
Menurut Aden, negara asla impor Riau terbesar kedua tercatat Kanada 101,28 juta juta dolar AS atau menyumbangkan 12,03 persen dari total sepuluh negara asal impor itu.
Berikutnya Malaysia yang tercatat sebesar 93,48 juta (11,11 persen), dan Jerman 68,75 juta (5,59 persen), dengan kontribusi keempatnya mencapai 55,34 persen terhadap keseluruhan impor non migas.
"Dari 10 negara pemasok barang impor non migas ke Riau pada September 2016, tercatat enam negara mengalami kenaikan, dan empat negara mengalami penurunan," katanya.
Sementara itu, kenaikan terbesar terjadi pada impor dari Jerman tercatat 26,04 juta dolar AS (843,55 persen), Singapura 4,54 juta dolar AS (466,93 persen), dan India 0,81 juta dolar AS (158,17 persen).
Kenaikan terbesar juga terjadi pada negara asal impor Riau yakni Perancis 0,60 juta dolar AS (124,79 persen).
Namun demikian, katanya penurunan terjadi pada impor dari Kanada yang tercatat sebesar 6,17 juta dolar AS (45,94 persen), Tiongkok 5,33 juta dolar AS (21,80 persen), Malaysia 1,49 juta dolar AS (18,63 persen), dan Thailand 1,47 juta dolar AS (36,53 persen).
"Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-September 2016 terhadap periode yang sama tahun 2015, turun sebesar 15,96 persen," katanya.