Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat periode Januari-Juli 2016 impor non migas Riau terutama berasal dari Tiongkok mencapai angka terbesar yaitu 178,68 juta dolar AS atau menyumbangkan 28,32 persen dari empat terbesar negara asal impor.
"Berikutnya Kanada yang tercatat sebesar 80,57 juta dolar AS (12,77 persen)," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisa Statistik BPS Riau, Jhoni Kasmuri, dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Jhoni, Malaysia merupakan negara asala terbesar ketiga Riau yang tercatat sebesar 78,80 juta dolar AS (12,49 persen), dan Singapura 38,90 juta dolar AS (6,16 persen).
Ia menyebutkan, kontribusi keempatnya mencapai 59,74 persen terhadap keseluruhan impor non migas untuk Provinsi Riau tersebut.
"Dari 10 negara pemasok barang impor non migas ke Riau pada Juli 2016, tercatat empat negara mengalami penurunan, dan enam negara mengalami kenaikan," katanya.
Ia menjelaskan, penurunan terbesar terjadi pada impor dari Tiongkok yang tercatat sebesar 28,38 juta dolar AS atau 83,37 persen, berikutnya Malaysia 21,80 juta dolar AS (76,56 persen), Singapura 1,38 juta dolar AS (21,90 persen).
Selain itu Amerika Serikat tercatat sebesar 0,65 juta dolar AS (33,39 persen).
Akan tetapi kenaikan impor terjadi antara lain dari Italia yang tercatat sebesar 11,63 juta dolar AS (13.204,87persen), Kanada 2,77 juta dolar AS (27,22 persen), dan Jepang 1,59 juta dolar AS (1.646,77 persen).
"Namun jika dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-Juli 2016 terhadap periode yang sama tahun 2015, turun sebesar 13,77 persen," katanya.