Pekanbaru (ANTARA) - Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) realisasi luas panen padi Riau sepanjang Januari-Desember 2024 mencapai sekitar 56,42 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 4,51 ribu hektare (8,68 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 51,91 ribu hektare.
"Kenaikan luas panen padi Riau periode tersebut dipicu oleh kontribusi panen pada Februari 2023 dengan luas panen padi mencapai 8,68 ribu hektare dan luas panen padi pada Maret 2024 adalah sebesar 8,43 ribu hektare," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, dari luas panen padi 56,42 ribu hektare itu, maka produksi padi di Provinsi Riau sepanjang Januari-2024 mencapai sekitar 222,06 ribu ton Gabah Kering giling (GKG), atau mengalami kenaikan sebanyak 16,08 ribu ton GKG (7,81 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 205,97 ribu ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2024, katanya terjadi pada Maret yaitu sebesar 33,04 ributon GKG sementara produksi terendah terjadi pada Desember, yaitu sekitar 11,57 ribu ton GKG.
"Jika perkembangan produksi padi selama tahun 2024 dilihat menurut subround, terjadi penurunan produksi padi pada subround Januari−April 2024 yaitu sebesar 4,96 ribu ton GKG (5,73 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023," katanya.
Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan produktivitas padi pada subround Januari−April 2024.
Di sisi lain, peningkatan produksi padi terjadi pada subround Mei−Agustus 2024 dan subround September-Desember 2024, masing-masing sekitar 15,66 ribu ton GKG (23,43 persen) dan 5,38 ribu tob GKG (10,23 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023
"Namun demikian pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 15,74 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 90,65 ribu ton GKG, " katanya.
BPS pun memperkirakan luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 3,68 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan seluas 22,46 ribu hektare.
Total luas panen padi pada subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 26,14 hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 3,91 ribu hektare (17,58 persen) dibandingkan luas panen padi pada subround Januari−April 2024 yang sebesar 22,23 ribu hektare.
"Dengan demikian, total potensi produksi padi pada subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 106,39 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 24,79 ribu ton GKG (30,39 persen) dibandingkan 2024 yang sebesar 81,59 ribu ton GKG," kata Asep.