Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat impor Riau periode Januari-Juli 2015, didominasi oleh pupuk yang tercatat sebesar 188,76 juta dolar AS atau mencapai 29,11 persen.
"Untuk jenis barang impor terbesar kedua Riau selama periode yang sama mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 174,28 juta dolar AS mencapai 26,88 persen, bubur kayu atau Pulp 37,59 juta dolar AS atau 5,80 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsad dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, ikut menjadi penyumbang ketiga besar impor Riau adalah golongan barang plastik dan barang dari plastik yang tercatat sebesar 32,03 juta dolar AS (4,94 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 66,73 persen.
Mawardi mengatakan, penurunan impor non migas pada Juli 2015 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik 22,15 juta dolar AS (57,58 persen).
Berikutnya pupuk 5,45 juta dolar AS (21,15 persen), dan bahan kimia anorganik 1,58 juta dolar AS (44,13 persen).
"Namun kenaikan terbesar impor non migas terjadi pada mesin/peralatan listrik tercatat sebesar 1,60 juta dolar AS (221,28 persen) diikuti bubur kayu (pulp) sebesar 1,10 juta dolar AS (26,71 persen), serta garam, belerang dan kapur sebesar 0,58 juta dolar AS (49,96 persen).
Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas (HS 2 dijit) pada periode Januari-Juli 2015 memberikan kontribusi sebesar 82,96 persen terhadap total impor non migas Riau.
Sementara itu, kontribusi impor non migas di luar 10 golongan barang utama sebesar 17,04persen. Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-Juli 2015 mengalami penurunan sebesar 23,68 persen terhadap periode yang sama tahun 2014.