Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau bersama Ikatan Dokter Indonesia setempat mencanangkan program satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) dan tiga perangkap nyamuk (Larva Trip) secara serentak, guna menekan nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue.
"Kami menyambut baik atas kerja semua pihak yang telah melaksanakan pencanangan ini," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Provinsi Riau, Arisman Agus pada acara pencanangan gerakan satu rumah satu jumantik di SD Negeri 157 Limapuluh, Pekanbaru, Jumat.
Menurut Arisman Agus, saat membacakan pidato Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Kementerian Kesehatan juga sudah melayangkan imbauan untuk membentuk kader jumantik di tiap daerah guna menekan perkembangan nyamuk DBD yang tahun ini memasuki siklus lima tahunan.
"Ini siklus lima tahunan perlu diwaspadai, kemaren ada korbannya, yang terbaru satu anak anggota DPRD Riau masih SD meninggal karena nyamuk ini," kata dia mencontohkan betapa berbahayanya penyakit DBD.
Karena itu sebut dia kader jumantik harus dibentuk dari tiap rumah dengan menunjuk satu anggota tiap keluarga.
Tugasnya memantau jentik dan memberantas untuk setiap potensi perkembangbiakan nyamuk di rumah masing-masing.
Selain juga ada upaya memperkuat petugas dan antisipasi dini pemberdayaan masyarakat dengan Menguras, Menutup, Mengubur benda dan wadah penampungan air plus penggunaan obat anti nyamuk (3Mplus).
"Peran keluarga RT/RW, tokoh agama dan sebagainya dibutuhkan untuk melakukan gerakan memberantas DBD, mari kita giatkan hidup bersih dan sehat," ajaknya.
Ditempat yang sama Ketua Bendahara Umum PB IDI Ulul Albab, membenarkan pihaknya sempena Hari Kesehatan Nasional ke- 52 dan Ulang Tahun IBI ke- 66 menggelar juga pelatihan bagi para kader jumantik se-Provinsi Riau.
"Kami akan mengajarkan bagaimana cara 3M plus yang benar yang paling penting kami latih mereka membuat larva trip atau perangkap larva nyamuk," kata Ulul Albab.
Menurut dia diharapkan dengan pelatihan ini, para kader akan mengajari anggota lainnya minimal dari rumahnya sendiri, baru ke tetangga dan seterusnya ke lingkungan lebih luas.
Ia menambahkan untuk Provinsi Riau pihaknya menargetkan 4.000 kader akan terlatih di 12 kabupaten/kota.
"Ini dilakukan serentak di seluruh kabupaten/kota," tegasnya menambahkan.
Pantauan antara pada acara pencanangan satu rumah satu jumantik dan tiga larva trip ini dilakukan dilingkungan SD Negeri 157 Limapuluh, Pekanbaru.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Provinsi Riau, Arisman Agus didampingi Pelaksana tugas Wali Kota Pekanbaru, Edwar Sanger serta dinas teknis dan IDI melakukan penabuhan rebana tanda dimulainya program ini serentak di Riau.
Perwakilan kader jumatik yang sudah dilatih juga secara simbolik mendapatkan pemasangan topi sebagai tanda gerakan bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan stiker berlogo gerakan bebas jentik pada beberapa pintu rumah warga yang ada disekitar acara.
Selanjutnya demo pembuatan alat perangkap larva nyamuk oleh siswa SD Negeri 157 dari bahan botol air mineral bekas.