Komunitas Green Moluccas galakkan adopsi mangrove

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, mangrove

Komunitas Green Moluccas galakkan adopsi mangrove

Penanaman mangrove upaya mengembalikan fungsi mangrove sebagai pencegah erosi laut (abrasi) di kawasan teluk dalam Ambon. (ANTARA/HO-Green Moluccas.)

Jakarta (ANTARA) - Komunitas Green Moluccas menggalakkan kegiatan adopsi mangrove guna menjaga keberadaan dan kelangsungan kawasan mangrove di Teluk Ambon.

"Kegiatan adopsi mangrove merupakan program divisi kampanye dan advokasi green moluccas bagi para adopter maupun masyarakat di Ambon maupun di luar," kata Pendiri Green Moluccas, Irene Sohilait, di Ambon, Maluku, Sabtu.

Baca juga: KKP segera laksanakan rehabilitasi enam kawasan mangrove untuk pulihkan ekonomi

Ia mengatakan, para adopter dapat mengadopsi mangrove dengan biaya Rp20 ribu per anakan, termasuk label pada bibit mangrove, perawatan selama satu tahun dan pelaporan pertumbuhan mangrove setiap bulan.

Anakan mangrove tersebut, akan dirawat dan dijaga oleh anggota Green Moluccas dan akan dilaporkan ke adopter secara berkala.

Baca juga: BRGM terus berusaha tingkatkan partisipasi warga dalam rehabilitasi kawasan mangrove

"Biaya adopsi dapat ditransfer ke rekening Yayasan Kamboti, siapa pun dapat terlibat dalam kegiatan ini," katanya.

Kegiatan adopsi tersebut diharapkan mangrove akan menjadi barrier bagi daerah Teluk Ambon dalam.

"Adopsi mangrove juga merupakan aksi nyata mencintai, merawat, dan menjaga pesisir laut khussunya di kawasan teluk Ambon," ujarnya.

Baca juga: KKP tanam 105.000 bibit mangrove, untuk cegah abrasi di Sumenep Jatim

Irene mengakui, program rutin divisi kampanye dan advokasi Green Moluccas "bameti" sampah yaitu membersihkan kawasan mangrove dari sampah setiap hari Jumat.

Sampah hasil bameti katanya, akan dikumpulkan di bank sampah dan akan ditukarkan dengan uang atau jenis lainnya.

Baca juga: Kelestarian mangrove penting untuk tingkatkan perekonomian desa

Selain itu juga dilakukan sosialisasi bagi masyarakat terkait pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dan bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penerapan sanksi yang nantinya akan dikerjakan bersama pengurus RT dan RW setempat, bagi masyarakat yang membuang sampah di kawasan mangrove," kata Irene.

Baca juga: BRGM sebut ada enam strategi untuk percepatan rehabilitasi mangrove