BRGM terus berusaha tingkatkan partisipasi warga dalam rehabilitasi kawasan mangrove

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,gambut

BRGM terus berusaha tingkatkan partisipasi warga dalam rehabilitasi kawasan mangrove

Arsip foto. Seorang aktivis lingkungan bersiap menanam mangrove di bekas lokasi penambangan pasir ilegal di Pasir Jambak, Padang, Sumatera Barat, Selasa (23/3/2021). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc)

Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berusaha meningkatkan partisipasi warga dalam upaya rehabilitasi kawasan mangrove.

"Bagaimana masyarakat itu bisa terlibat dengan baik, mereka harus betul-betul asik di dalam melakukan rehabilitasi ini," kata Kepala Kelompok Kerja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Sumatera BRGM Onesimus Patiung dalam acara diskusi virtual yang dipantau dari Jakarta, Senin.

Baca juga: RER Perbaiki hutan rawa gambut utuh terbesar di Sumatera

Onesimus mengatakan bahwa BRGM telah menjalin relasi dengan 435 kelompok masyarakat dalam upaya merehabilitasi ekosistem mangrove di sembilan provinsi. "Ini akan bertambah terus," kata dia.

Dia menyampaikan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai peran ekosistem mangrove dalam upaya rehabilitasi kawasan mangrove.

Baca juga: Petugas berjibaku padamkan kebakaran lahan gambut Rimbo Panjang

Pemahaman mengenai manfaat ekosistem mangrove bagi kelangsungan hidup mereka akan mendorong masyarakat berpartisipasi dalam upaya rehabilitasi.

Selain itu, program-program pemberdayaan masyarakat dijalankan untuk meningkatkan keterlibatan warga dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove.

BRGM menargetkan bisa merehabilitasi sekitar 600.000 hektare kawasan mangrove di Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat hingga tahun 2024.

Baca juga: Kolaborasi jadi kunci pengelolaan gambut berkelanjutan

Semula BRGM menargetkan bisa merehabilitasi pada 83.000 hektare kawasan mangrove selama tahun 2021.

Namun, Onesimus mengemukakan, target rehabilitasi mangrove tahun 2021 kemudian diubah menjadi sekitar 33.000 hektare karena target awal kemungkinan sulit dicapai, antara lain karena ada realokasi anggaran untuk penanggulangan COVID-19 dan masalah data.

Baca juga: Rumah Restorasi Gambut Bengkalis diharap bisa harumkan Bengkalis