Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengajak masyarakat untuk terus menggalakkan gerakan disiplin protokol kesehatan (prokes) karena hingga saat ini belum sepenuhnya dilakukan oleh masing-masing individu dengan tertib.
"Contohnya, masyarakat di desa-desa sudah banyak yang meninggalkan pemakaian masker," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Standar perlindungan jaksa dan keluarganya, bagian dari 14 poin revisi UU Kejaksaan
Oleh karena itu, adanya penurunan kebiasaan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara berkelanjutan harus terus diingatkan dan digalakkan karena merupakan tugas bersama dalam upaya melawan pandemi COVID-19.
"Jangan lelah untuk tertib menerapkan protokol kesehatan, ini menjadi satu-satunya jalan melindungi diri dan keluarga di luar vaksinasi," kata Christina.
Menurut dia, melonjaknya kasus COVID-19 pascalibur akhir tahun sebelumnya harus menjadi catatan dan pelajaran penting serta sudah sepatutnya menjadi perhatian bersama.
Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani minta Pertamina audit sistem pengamanan kilang
"Berdasarkan pengalaman, peningkatan kasus selalu terjadi pascalibur panjang, ini yang perlu diwaspadai," kata anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu.
Dia menilai pemerintah perlu mengambil langkah antisipatif yang sewajarnya dan harus didukung rakyat demi kebaikan bersama. Pola-pola pengetatan menjelang dan pascalibur panjang harus diterapkan.
"Kita bersyukur sejauh ini pandemi di Indonesia berhasil dikendalikan, jangan sampai lengah karena akan menyulitkan upaya penanganan dan perbaikannya nanti," kata dia.
Baca juga: Komisi III DPR RI minta Polri objektif terkait kritikan masyarakat
Kemudian, berdasarkan catatan atau data yang diterima oleh DPR hingga Minggu (14/11) 2021, total vaksinasi nasional dosis pertama sudah mencapai 62,6 persen. Sedangkan dosis kedua sudah mencapai 40,4 persen.
"Saya optimis target 70 persen vaksinasi dosis pertama dapat tercapai di akhir tahun 2021. Tapi, berbicara tentang herd immunity diperlukan dua kali vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan komunal," ujar anggota DPR dari Fraksi Golkar tersebut.
Baca juga: Wakil Ketua DPR Sahroni nilai Permendikbudristek jawaban keresahan maraknya kasus kekerasan
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB